Mohon tunggu...
Avizena Zen
Avizena Zen Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, Blogger, Penulis konten, dan Penerjemah bahasa Inggris

Penulis buku Kakeibo. Blogger. Hobi menulis, memasak, dan menggambar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kami Buzzer, Bukan Gelandangan Politik

3 Februari 2024   16:23 Diperbarui: 3 Februari 2024   16:52 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akan tetapi jadi buzzer kadang tak mendapatkan bayaran sebesar yang dibayangkan orang. Ada agensi lain yang menawarkan fee sebesar 900.000 rupiah tapi tugasnya untuk mengiklankan suatu partai di medsos selama 9 bulan, setiap hari dan berturut-turut. Bayarannya jadi kecil banget.

Dianggap Plin-Plan

Daku yang sudah jadi buzzer selama beberapa tahun, pernah melihat sendiri di masa kampanye Pemilu tahun 2019 lalu. Ada seorang buzzerp dan dia ikut campaign di agensi A, untuk mendukung calon presiden A. Namun beberapa hari kemudian dia tergiur bujuk-rayu agensi B untuk mendukung calon presiden B. Gara-gara dia akhirnya buzzerp dianggap sebagai orang yang plin-plan dan jadi pendukung calon mana saja asalkan dibayar.

Di-unfollow Banyak Orang

Pemilu belum dimulai, masa kampanye belum dicanangkan oleh KPU. Namun sudah ada beberapa kontak di Twitter yang dengan tegas akan meng-unfollow siapapun yang jadi buzzer. Penyebabnya karena dia alergi dengan berita politik di media sosial.

Ada lagi seorang kawan blogger yang kehilangan banyak teman di FB karena dia mengunggah foto dengan politisi tertentu. Dia dianggap sebagai buzzerp dan akhirnya di-unfriend karena pilihan politiknya beda jauh. Sungguh daku heran terhadap fenomena ini karena kita kan hidup di negara demokrasi, di mana perbedaan itu adalah hal yang biasa.

Jadi gimana, masih pengen jadi buzzer? Enggak semua buzzer itu jahat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun