Sutradara: Isa Isfansyah dan Kamila Andini
Pemain: Dian Sastro, Ario Bayu, Arya Saloka, Winky Wiryawan, Putri Marino, Rukman Rosadi, Ibnu Jamil, Tissa Biani, Ine Febriyanti, Tutie Kirana, Sheila Dara
Siapa udah nonton series Gadis Kretek?
Emang seruu ya dan berasa 5 episode kurang banget. Penonton pada minta ada terusannya karena ada cerita (dari buku) yang tidak ada di seriesnya. Tapi kali ini daku mau cerita tentang intisari cerita Gadis Kretek.
Permintaan Terakhir
Lebas bingung karena sang ayah memintanya untuk mencari Jeng Yah. Siapa dia? Mantan pacar ayahnya? Akhirnya ia datang dari Jakarta ke Museum kretek untuk mencari petunjuk.
Sampai di museum ia dipertemukan dengan dokter Arum, yang merupakan keluarga donator museum. Arum berbaik hati membantu Lebas. Lalu cerita flashback ke tahun 60-an.
Bisnis Kretek yang Berkembang dengan Baik
Dikisahkan Idroes Moeria adalah pengusaha rokok kretek di Kota M. Ia memiliki saingan bernama Djaja (Soedjaja). Si Djaja sangat iri karena bisnis Idroes berkembang dengan baik.
Apalagi si Idroes menikahi Roemaisa yang dulunya kembang desa. Djaja keki karena Idroes berhasil, sedangkan lamarannya dulu ditolak. Jadilah ia dendam kesumat.
Jeng Yah yang Cinta Kretek
Cerita bergulir (dan fokus) ke Jeng Yah atau Dasiyah, anak sulung Idroes. Dia rajin sekali membantu bisnis ayahnya. Satu-satunya yang dipikirkan adalah kretek.
Saking cintanya, Jeng Yah ingin membuat formula saus rokok yang baru. Namun idenya ditentang oleh pegawai ayahnya. Ada pamali jika wanita masuk ke ruang pembuatan saus, dan mereka hanya boleh menjadi pelinting.
Soeraja yang Hmmm
Soeraja (Raya) dulu hanya gelandangan yang ditolong oleh Pak Idroes. Ia dipercaya jadi mandor di pabrik rokok. Tak dinyana, ia jatuh cinta dengan Jeng Yah. Raya berjanji akan membantunya mencapai cita-citanya (untuk membuat saus rokok yang bermutu).
gambar: akun Instagram Netflix
Kedatangan Seno
Akan tetapi Raya hampir gagal karena Jeng Yah dijodohkan dengan Seno. Gimana gak minder kalau Seno adalah anak pemilik pabrik, tentara pula. Ganteng dan menantu idaman.
Gejolak di Keluarga Idroes
Namun semua rencana berantakan. Keluarga Idroes dituduh menjadi anggota partai terlarang. Jeng Yah dan ayahnya dipenjara. Sedangkan Raya malah tak sengaja sembunyi di pabrik milik Djaja.
Raya memiliki ambisi untuk menolong Jeng Yah, tapi Djaja meminta syarat tertentu. Berhasilkah Raya? Bagaimana dengan Lebas dan Arum? Nonton sendiri ya series Gadis Kretek ini.
Jadi, Bagus Series atau Bukunya?
Well, bisa dibilang buku dan seriesnya saling mendukung. Kalau mau tahu cerita lengkap mengenai Pak Idroes, baca bukunya dulu baru nonton. Namun tetap saja ada perbedaan dengan di seris Gadis Kretek.
Pertama, di versi buku, Jeng Yah berhasil membuat saus rokok yang enak, baru bertemu Raya. Sedangkan di versi series sebaliknya. Kedua, di versi buku, Jeng Yah memukul Raya dengan lampu kerosene. Sedangkan di series, Raya dipukul dengan vas bunga.
Kemudian di versi series lebih ditekankan ke gejolak hati Jeng Yah dan cita-citanya dalam mengembangkan usaha kretek sang ayah. Juga ada tambahan cerita cinta antara Arum dan Lebas.
Terlepas dari perbedaan antara series dan bukunya, daku memuji effort dari seluruh kru, sutradara, dan pemain di Gadis Kretek. Aktingnya bagus, terutama Putri Marino yang berhasil medok dan njawani. Pujian juga patut diberi ke Ibu Tutie Kirana yang memerankan Purwanti, yang cantik dan anggun di usianya.
Kemudian settingnya juga benar-benar mencerminkan tahun tersebut. Apalagi kostumnya juga digarap dengan sangat detail. Salut!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H