Mohon tunggu...
Avizena Zen
Avizena Zen Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, Blogger, Penulis konten, dan Penerjemah bahasa Inggris

Penulis buku Kakeibo. Blogger. Hobi menulis, memasak, dan menggambar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gadis Penjual Opak

13 Juli 2023   13:43 Diperbarui: 13 Juli 2023   13:47 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air liurku muncul. Opak, dulu di jawa timur aku menyebutnya sebagai sarmiler. Entah terbuat dari apa. Mungkinkah dari singkong? Ah, apapun bahannya, aku masukkan opak itu ke mulut.

Kerenyahannya mengingatkanku akan kerenyahan suara Bang Edu. Saat pertama kali mengenalnya, suaranya merdu. Maklum ia adalah mantan penyiar radio. Setelah kopi darat, aku makin jatuh hati. Karena wajahnya seindah suaranya.

Lamunanku buyar oleh suara gadis itu. "mbak, jadi beli berapa?". Tergopoh gopoh aku merogoh uang di saku, menyerahkan selembar uang ungu nominal 10.000. Gadis itu mengangsurkan 5 keping opak.

"Terimakasih ya, hari ini dagangan saya belum laku. Makasih sudah membeli opak saya". Lalu ia pergi, berjalan pelan pelan. Tubuhnya yang kurus makin tertutupi oleh keramaian jalanan.

Gadis penjual opak itu tak tahu, bahwa teriakannya mencegahku untuk mengambil tali. Tampar yang tergantung di ruang tengah. Setelah Bang Edu memukuli punggungku, lalu tak lagi kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun