Mohon tunggu...
Avizena Zen
Avizena Zen Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, Blogger, Penulis konten, dan Penerjemah bahasa Inggris

Penulis buku Kakeibo. Blogger. Hobi menulis, memasak, dan menggambar.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mari Mengenang Didi Kempot dengan Lagu-lagu Cintanya

5 Mei 2022   13:58 Diperbarui: 5 Mei 2022   14:46 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 5 mei 2020 menjadi hari paling ambyar sedunia karena sang maestro campursari, Didi Kempot, meninggal dunia. Setelah dua tahun kesedihan ini masih terasa, tetapi mari kita ingat nasihat beliau yang pernah berucap bahwa jangan cengeng dan hidup harus berjalan terus. 

Daripada memikirkan hati yang tersayat-sayat, lebih baik kita dengarkan lagu-lagu didi Kempot yang melegenda.

Didi Kempot tak hanya piawai menciptakan dan menyanyikan lagu yang bertema patah hati (sampai dijuluki father of broken heart). Namun beliau juga memiliki lagu bertema cinta, bahkan bucin alias budak cinta. Kalau cinta sudah melekat, kopi pahit rasa coklat. 

Berikut ini lagu-lagu yang bisa sobat ambyar dengarkan untuk mengenang sang maestro.

1. Pokoke Melu

Pokoke Melu ada beberapa versi dan yang paling hits adalah versi duet dengan Yan Vellia, istri beliau sendiri. Dari awal lagu, alm Didi Kempot menuliskan perasaan seseorang yang ingin ikut kekasihnya ke mana saja.

Pokoke Melu (pokoknya ikut)

Melu sopo? (ikut siapa?)

Yo melu kowe! (ya ikut kamu!)

Pokoke melu (pokoknya ikut)

Melu nang ndi? (ikut ke mana?)

Nang ndi wae (ke mana saja)

Begitulah kalau sedang jatuh cinta. Inginnya ke mana-mana berdua, dunia milik bersama, yang lain ngontrak, wkkwkwk. Dalam lagu ini untungnya sang kekasih tanggap dan mau mengajaknya untuk bepergian.

2. Sekonyong-konyong Koder

Lagu cinta ini agak jenaka karena ending-nya tidak terlalu mulus. Cinta yang datang sekonyong-konyong koder (tiba-tiba). Bukankah ada sebutan love at first sight? Datang cinta pada pandangan pertama dan tiba-tiba. Mengapa? Enggak tahu! Itulah misteri cinta.

Cintaku sekonyong-konyong koder (cintaku sekonyong-konyong koder)

Karo kowe wong ayu sing bakul lemper (denganmu, si cantik pedagang lemper)

Lagu 'Sekonyong-konyong koder' membuktikan bahwa cinta bisa datang secara mendadak ke siapa saja. Walau ia adalah bakul lemper alias penjual lemper. Itulah cinta, datang tanpa permisi, dan membuat kita merasa sayang, bahkan ke seseorang yang profesinya berbeda jauh.

3. Layang Kangen

Lagu cinta ini cocok bagi pasangan yang sedang LDR alias long distance relationship. Mari kita lihat liriknya:

Layangmu tak tompo wingi kui (suratmu kuterima kemarin)

Wis takwoco opo karepe atimu (sudah kubaca apa keinginanmu)

Trenyuh ati iki moco tulisanmu (sedih hati ini membaca tulisanmu)

Ra kroso netes eluh ning pipiku (tak terasa menetes air mata di pipiku)

Umpomo tanganku dadi suwiwi (seumpama tanganku jadi sayap)

Iku ugo aku mesti enggal bali (aku pasti cepat kembali)

Kala sedang kasmaran tetapi harus berjauhan, hanya surat yang jadi penyampai pesan. Andai aku punya sayap, pasti akan terbang dengan cepat untuk kembali. So sweet!

4. Cinta Tak Terpisahkan

Lagu ini dinyanyikan oleh Didi Kempot tetapi penciptanya adalah Cak Diqin. Bagi pasangan yang sedang kasmaran tetapi tetap realistis, coba dengarkan lagunya.

Duh denok gandolane ati (duh, denok -- panggilan sayang untuk wanita -- yang menggandoli hati

Tegane nyulayani (teganya memenggal, maksudnya memutus hubungan)

janjimu sehidup semati

Lalu si denok yang dipanggil menjawab seperti ini:

Duh kangmas jane aku tresno (duh kangmas sebenarnya aku cinta)

Lilakno aku lungo (relakan aku pergi)

Sang lelaki pun membalas:

Bapak ibuku akan datang 

Melamar dikau sayang

Si denok kesal karena sang lelaki 'hanya' ngajak pacaran, buat apa tidak serius? Lantas kekasihnya menjawab bahwa bapak dan ibunya akan datang melamar. Jelas ini lagu cinta yang bucin tetapi tetap realistis karena bukankah tiap hubungan percintaan berakhir di pelaminan? Jangan kau gantung hati wanita.

Lagu-lagu cinta Didi Kempot tetap ada dan tidak semua bertema kegalauan. Mari kita kenang sang maestro dengan lagu-lagunya. Mana yang jadi favoritmu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun