Cengkraman itu makin erat, seakan menusuk perut. Perut terus menegang, dan hatiku
berdebar-debar. Dada ikut sesak karena udara malam yang dingin. Aku teringat, tadi
saat pergi ke toilet di rest area, ada bercak darah di CD. Apakah ini saatnya melahirkan?
Padahal usia kandunganku baru 7 bulan.
Sakit,Pa!
Ketika rasa nyeri makin tak tertahankan, akhirnya aku mengeluhkannya ke suamiku. Ia
lalu membelokkan mobil ke sebuah Rumah Sakit. RS Moegi Waras, itu yang tertulis pada
plangnya. Semoga aku benar-benar waras alias sehat setelah berobat ke sini.
Setelah mobil berhenti, kuraih tangan putri mungilku, Lila.
Mungkin ia kebingungan,
mengapa kami berhenti di sini, bukan di rumah neneknya? Kami memang akan pergi ke
rumah ibuku, karena akan melahirkan di kota ini. Tujuannya agar ada yang merawatku