Mohon tunggu...
AE Krisna
AE Krisna Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Pemerhati ilmu manajemen

Selanjutnya

Tutup

Book

Transformasi Pendidikan: Panduan Guru untuk Berinovasi dan Berkreasi

16 Januari 2025   13:27 Diperbarui: 16 Januari 2025   15:38 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara keseluruhan, penciptaan lingkungan belajar yang mendukung membutuhkan pendekatan yang holistik, mencakup aspek fisik, sosial, emosional, dan intelektual. Dengan menciptakan suasana yang positif dan inklusif, serta memanfaatkan berbagai sumber daya dan teknologi yang ada, guru dapat memastikan bahwa siswa merasa dihargai, aman, dan termotivasi untuk belajar. Lingkungan yang mendukung ini akan membantu siswa untuk berkembang secara optimal dan memaksimalkan potensi mereka dalam belajar. Sebagai guru, kita memiliki peran penting dalam menciptakan ruang yang tidak hanya mengajarkan materi, tetapi juga membentuk karakter dan keterampilan siswa untuk masa depan.

14. Konsistensi Dan Ketekunan

Konsistensi dan ketekunan adalah dua kualitas yang sangat penting bagi seorang guru untuk mencapai kesuksesan dalam pengajaran dan pembelajaran. Tanpa keduanya, tantangan yang dihadapi dalam dunia pendidikan akan terasa lebih berat dan sulit untuk diatasi. Konsistensi merujuk pada kemampuan untuk tetap setia pada tujuan dan pendekatan yang telah ditetapkan, sementara ketekunan berarti tidak mudah menyerah meskipun menghadapi kesulitan. Menurut Duckworth et al. (2007), ketekunan atau grit adalah faktor utama yang memengaruhi keberhasilan jangka panjang seseorang, termasuk dalam konteks pendidikan. Guru yang memiliki konsistensi dalam upayanya akan terus berusaha untuk memberikan pengalaman belajar terbaik bagi siswa, meskipun mungkin menghadapi berbagai tantangan.

Konsistensi dalam pengajaran berarti bahwa guru memiliki pendekatan yang jelas dan terstruktur dalam setiap sesi pembelajaran. Dengan cara ini, siswa tahu apa yang diharapkan dari mereka dan dapat merencanakan langkah-langkah mereka dengan lebih baik. Sebuah studi yang dilakukan oleh Hattie (2009) menunjukkan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi hasil belajar siswa adalah konsistensi dalam metodologi pengajaran yang digunakan oleh guru. Guru yang konsisten dalam menegakkan aturan kelas, menetapkan tujuan pembelajaran, dan memberikan umpan balik akan menciptakan suasana yang lebih teratur dan terfokus, sehingga siswa dapat belajar dengan lebih baik dan lebih efektif.

Namun, konsistensi tidak berarti ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan perubahan atau tantangan yang muncul. Dalam pendidikan, fleksibilitas tetap diperlukan, tetapi ini harus dipertahankan dalam kerangka dasar yang konsisten. Guru yang konsisten memahami bahwa perubahan dalam cara mengajar atau metode pembelajaran mungkin perlu dilakukan, tetapi tujuan dan nilai yang ingin dicapai tetap sama. Dengan pendekatan ini, guru dapat menunjukkan ketekunan dalam menghadapi berbagai dinamika kelas dan tetap berfokus pada pencapaian hasil pembelajaran yang optimal. Dalam hal ini, konsistensi dalam pendekatan dan ketekunan dalam menjalani proses pengajaran akan memastikan bahwa siswa mendapatkan manfaat maksimal dari pengalaman pembelajaran yang diberikan.

Ketekunan juga sangat penting ketika menghadapi kesulitan, baik itu dalam mengatasi tantangan siswa yang sulit, kendala sumber daya, atau keterbatasan waktu. Sebagai contoh, jika seorang guru menghadapi kelas dengan siswa yang memiliki kebutuhan khusus atau kesulitan belajar, ketekunan untuk terus mencari cara-cara yang tepat untuk mendukung mereka akan sangat menentukan. Duckworth (2016) mengungkapkan bahwa orang yang memiliki ketekunan akan terus berusaha, beradaptasi, dan mencari solusi baru ketika menghadapi rintangan. Guru yang tekun tidak hanya berhenti pada kesulitan pertama, tetapi mereka berusaha mencari jalan keluar dengan berbagai cara, baik itu melalui penyesuaian metode pengajaran atau mencari sumber daya tambahan untuk membantu siswa.

Selain itu, ketekunan yang diterapkan dalam perencanaan dan evaluasi pembelajaran sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas pengajaran. Guru yang tekun dalam menilai hasil pembelajaran secara teratur akan mendapatkan wawasan berharga yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Penelitian oleh Marzano (2003) menekankan pentingnya guru yang secara konsisten mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran, serta melakukan penyesuaian yang diperlukan berdasarkan hasil evaluasi tersebut. Ketekunan dalam perencanaan dan evaluasi tidak hanya berfokus pada tujuan jangka pendek, tetapi juga pada pencapaian tujuan pembelajaran jangka panjang yang lebih besar.

Selain itu, konsistensi dan ketekunan juga berperan dalam membentuk karakter siswa. Ketika siswa melihat guru mereka bekerja dengan konsisten dan penuh ketekunan, mereka belajar untuk menghargai proses dan nilai kerja keras. Menurut Zimmerman (2002), konsistensi dalam pengajaran dan ketekunan dalam mencapai tujuan dapat menjadi model yang baik bagi siswa dalam hal pembentukan motivasi diri dan disiplin. Guru yang menunjukkan ketekunan dalam mengatasi tantangan dan terus berusaha untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif akan memberikan contoh nyata kepada siswa tentang bagaimana menghadapi kesulitan dan tetap berusaha keras untuk mencapai tujuan.

Dengan demikian, penting bagi setiap guru untuk memiliki kedua kualitas ini dalam praktik pengajaran mereka. Konsistensi akan memastikan bahwa pendekatan yang digunakan tetap jelas dan terarah, sementara ketekunan akan membantu guru untuk tetap bertahan menghadapi tantangan yang muncul. Kedua kualitas ini saling melengkapi dan menjadi dasar bagi guru dalam mencapai keberhasilan dalam pengajaran. Sebagai guru, kita harus senantiasa mengembangkan kemampuan untuk tetap konsisten dalam tujuan kita dan tekun dalam upaya mencapainya, karena hanya dengan cara ini kita dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang efektif dan berdampak positif bagi siswa kita.

15. Kesimpulan

Setelah menelusuri berbagai panduan yang telah disampaikan dalam buku ini, kita dapat melihat bahwa untuk menjadi guru yang kreatif dan inovatif, dibutuhkan komitmen, keterampilan, serta pendekatan yang fleksibel. Anda sebagai pendidik, memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk masa depan siswa. Dengan memperhatikan aspek-aspek seperti pemanfaatan teknologi, pemahaman mendalam terhadap siswa, dan kemampuan untuk beradaptasi, Anda tidak hanya akan mempermudah proses pembelajaran, tetapi juga memberi dampak yang lebih besar dalam kehidupan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun