Hary Tanoe menilai, kondisi ekonomi dan arah kebijakan pemerintah belum mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Bahwa kondisi bangsa 2015 khususnya ekonomi tidak diharapkan. Banyak sekali pengangguran, kemudian diwarnai juga pendapatan Indonesia yang menurun, tahun ini kurang menggembirakan, hampir semua proyek yang ada di pemerintah belum terealisasi dengan baik,"
Lanjut, menurutnya dengan kondisi ekonomi yang tidak baik, Partai perindo memberikan solusi yaitu dengan program UMKM.
4. Tak Yakin Indonesia Bersaing di MEA.
Hary Tanoe mengatakan, masyarakat belum siap mengahadapi pasar bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi Asean, yang akan dimulai awal tahun 2016.
"Kondisi ekonomi dan masyarakat kita belum siap menghadapi persaingan yang semakin terbuka dengan Negara-negara tetangga, saya pikir pemerintah perlu mengkaji hal-hal yang menyangkut masyarakat yang belum siap ini, supaya dinegosiasikan ulang, jangan mereka di adu di pasar bebas, nanti malah mereka terpuruk,"
Tidak berhenti sampai disitu, ada satu lagi kritikan tajam Hary Tanoe terhadap Jokowi, masih menyangkut permasalahan hukum, yaitu terkait kasus penistaan agama yang di lakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama, alias ahok. Saat itu Hary Tanoe menilai pemerintah Jokowi tidak tegas terhadap Ahok, makanya terjadi demo 212 (02 Desember 2016).
Dari semua rekam jejak perjalanan politik Hary Tanoe, dan pilihan posisi politik Partai Perindo saat ini, saya rasa ada yang salah dengan orang ini. Bagaimana tidak, kemaren (02/08/17) Hary Tanoe mengeluarkan pernyataan yang mencengangkan, bahwa kedepan Partai Perindo akan mendukung Pemerintahah Jokowi. Jika melihat perkembangan terakhir dari bisnis, persoalan hukum dan sikap politik Hary Tanoe, publik bertanya-tanya, ada apa dengan HT? Apakah hasrat kuasa sudah mengalahkan idealisme dan logika? Atau, skak mat! Menyedihkan, betapa seorang Hary Tanoe yang mungkin saja tidak salah langkah, atau ia sedang terpojok, sehingga mudah menyerah? Hary sepertinya lupa, bahwa Idealisme itu sangat mewah dan tidak bisa digantikan dengan hal apapun?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H