Dalam catatan saya, setidaknya ada empat atau lima kali Hary Tanoe mengkritik Jokowi habis-habisan, dan ia melakukan hal tersebut saat jumpa pers 'Refleksi Akhir Tahun' di DPP Perindo, Jakarta Pusat, Kamis (24/12/16), dan sewaktu terjadi aksi demonstrasi Ummat Islam di DKI Jakarta tempo lalu:
Â
1. Kritik Revolusi Mental.
Ketum Perindo ini mengkritik Revolusi Mental yang digaung dan di agung kan oleh pemerintahan Jokowi. Menurutnya, revolusi mental dimulai dari pemimpin yang berintegritas.
"Revolusi Mental itu harus di mulai dari atas, yang atas mentalnya harus benar, para pemimpin harus secara pribadi baik integritasnya, punya orientasi untuk mengabdi, jujur, tulus, berbuat untuk masyarakat,"
Pada saat itu, Hary Tanoe juga mengingatkan penegakan hukum yang ada di Indonesia harus di mulai dari para pemimpin.
2. Polisi Harus Tegas Pada Pembakar Hutan.
Menurutnya, kebakaran hutan terjadi akibat banyaknya orang yang tidak bertanggung jawab.
"Ada dua hal yang menyebabkan kabut asap, yaitu karena akibat El Nino dan karena tangan-tangan jahil, maka dari itu Perindo ingin penegak hukum bisa menuntaskan segala kasus tanpa pandang bulu,"
Menurut Hary Tanoe, meski banyak menimbulkan dampak bagi masyarakat, tak satupun penegak hukum yang berani mengusut kasus kebakaran hutan.
3. Kondisi Ekonomi Belum Membaik di Era Jokowi.