Kolaborasi antara jurnalis dan platform media sosial juga sangat penting untuk mengidentifikasi dan menghentikan penyebaran konten palsu. Media sosial merupakan pedang bermata dua dalam konteks penyebaran informasi. Di satu sisi, media sosial memungkinkan jurnalis untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan berinteraksi langsung dengan pembaca. Di sisi lain, platform ini juga menjadi sarang bagi penyebaranhoaks. Oleh karena itu, jurnalis perlu memanfaatkan media sosial dengan bijak.
Kemudian solusi selanjutnya adalah dari peran platform media sosial itu sendiri. Mungkin bisa dengan cara memperbaiki algoritma penayangan konten. Bisa lebih memprioritaskan konten-konteng yang berasalah dari sumber berita resmi dan akademis. Memberikan peringatan atau langsung saja di banned akun akun yang sudah terbukti menyebarkan hoaks.
Dengan memperbaiki algoritma dan menambahkan fitur pengamanan, platform media sosial dapat membantu mengurangi penyebaran hoaks dan mempromosikan informasi yang akurat.Â
      Mengatasi penyebaran informasi dan hoaks membutuhkan kerja sama dari semua pihak. Ayo mari kita bersama lawan hoaks dan ciptakan ruang digital yang sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H