Tidak hanya di perkotaan, bahkan ada organisasi yang membukan kesempatan bagi orang-orang yang ingin memberikan bantuan kepada mereka yang hidup di pedalaman, yaitu Insan Bumi Mandiri.
Oke, artikel ini tidak akan membahas tentang bagaimana seluk beluk teknologi yang diterapkan lembaga tersebut ya Sahabat.Â
Namun, yang akan dibahas adalah, dengan sudah adanya teknologi yang dimanfaatkan untuk kita bisa saling berbagi oleh lembaga-lembaga sosial, apa peran kita di sana?
Saat kita bukan seorang yang ahli dengan teknologi, bukan pula yang bekerja di perusahaan sosial, dan juga bukan pemilik lembaga sosial tersebut, ada satu hal yang bisa kita lakukan, yaitu berdonasi. "Kenapa saya harus berdonasi sih?"
Masih banyak dari kita yang berpikir jika donasi itu merupakan pilihan dan kegiatan yang tidak mesti dilakukan. Bahkan, tidak sedikit juga yang menganggap donasi adalah beban dan pengumpul donasi tidak ada bedanya dengan peminta-minta.
Mulai dari titik ini, ada baiknya pola pikir yang seperti itu kita ubah. Memberikan bantuan bukanlah kegiatan selingan, apalagi sampai dianggap beban. Berdonasi adalah bagian dari berbagi dan membantu sesama saat kita merasa memiliki kelebihan dari yang lain.
Mengajak orang berdonasi bukanlah meminta-minta, tapi memberikan informasi kepada kita tentang lingkungan dan orang-orang dengan keadaan yang tidak pernah kita tahu sebelumnya. Bukankah itu adalah sebuah kebaikan?
Donasi adalah kebutuhan?
Pendapat ini termasuk unpopular statement yang tentunya jarang kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, umumnya menurut kita, donasi bukanlah kebutuhan yang harus dipenuhi. Bahkan tidak ada yang berubah dari diri dan kehidupan kita saat berdonasi atau tidak.
Namun, sepertinya pemikiran lama ini tidak seharusnya digunakan lagi oleh mereka yang hidup di zaman modern atau biasa disebut dengan generasi milenial dan Z.Â
Mereka yang hidup di era teknologi yang penuh dengan kesibukan kerja dan kegiatan pribadi sudah tidak bisa lagi menilai donasi sebagai sebuah kegiatan selingan.