Manuver yang dilakukan Presiden Jokowi dengan poltik cawe-cawenya akan sangat berpengaruh pada keberpihakan Presiden terhadap salah satu paslon atau menjadi tidak netral dan imparsial. Atas sikap Presiden Jokowi, maka tentu saja kita juga akan mempertanyakan netralitas aparat, ASN, hingga Mahkamah Konstitusi. mengingat bahwa lembaga negara dan juga ASN cenderung dimobilisasi.
Mengingat, menimbang, dan memperhatikan kondisi penegakan HAM dan demokrasi di Indonesia, akhirnya memunculkan pertanyaan. Siapakah yang sebenarnya berpesta atas demokrasi? Benarkah Pemilu adalah “Pesta Demokrasi”? atau hanya langkah para pemangku kuasa dan oligarki untuk melanggengkan kekuasaan? lalu mempermudah izin perusahaan untuk memperkaya kerabat dan keluarga.
Pesta demokrasi katanya, saya ingin menyematkan kata pesta hanya kepada mereka yang memegang kuasa dan izin usaha dimana-mana. Nyatanya masyarakat yang hidup dari kalangan bawah, bermodalkan cangkul untuk bertani dan jala ikan untuk bertahan hidup hanya dicuri suaranya lalu membungkam dan memenjarakan mereka. Para penguasa seakan menjanjikan surga di Tanah yang Kaya dan membiarkan tangisan, ketakutan, kelaparan, kemiskinan, kebohongan, serta ketidakadilan tersemat selamanya dalam diri setiap kita. Sekali lagi, siapakah yang sedang berpesta?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H