“Ya, baiklah, saya akan segera ke sana” jawab Ford berat karena perasaannya kini tak menentu. Ia tentunya sudah menebak akan apa yang sebenarnya pihak rumah sakit maksudkan. Tubuhnya kini lemas, lunglai tak berdaya. Gagang telpon masih di telinganya, matanya menatap jauh.
Setelah mendapatkan kabar untuk datang ke Harvard Hospital, rumah sakit khusus menangani karyawan pabrik yang berdiri di kota Downtown, ia pun berangkat. Awalnya Ford berangkat dari rumah sendirian, namun tak sengaja bertemu dengan Arthur Han yang sama-sama mencari jenazah kedua orang tuanya. Tiba di rumah sakit, mereka secepatnya mencari tahu di mana ruang tempat bersemayamnya kedua orang tua mereka. Sang suster yang tengah bertugas sebagai resepsionis pun memberi tahu dan menunjukkan jalan menuju ruang mayat.
Lorong-lorong rumah sakit telah dipenuhi oleh hiruk pikuknya orang yang berlalu lalang. Mulai dari petugas rumah sakit yang sibuk mengurus hal ini dan hal itu, hingga para keluarga yang sama-sama mencari ruang mayat. Belum lagi memang ada pasien yang tengah ditemani oleh sanak familinya yang sedang berkeliaran di lorong-lorong rumah sakit membuat keadaan semakin ricuh. Maklum, Harvard Hospital adalah satu-satunya rumah sakit di kota Downtown.
Mereka pun tiba di sebuah ruangan yang telah dipenuhi orang-orang. Dua orang remaja, menyeruak kerumunan orang di sebuah ruangan dari rumah sakit di kota Downtown.
Julian Ford, putra dari pasangan Gregory dan Evellyn, harus merasakan kepahitan hidup di masa remajanya. Saat itu juga ia melihat dua tubuh manusia yang terbujur kaku dengan tubuh yang hangus terbakar. Hasil pemeriksaan DNA menyatakan bahwa kedua mayat itu adalah benar orang tua dari Ford. Betapa sedih hatinya kini, melihat orang yang paling ia sayangi harus mengakhiri hidup sedemikian rupa.
Seperti halnya Ford, Han juga merupakan korban kehilangan anggota keluarganya pada tragedi pabrik Maxtor. Ayah Han, berkebangsaan China, namun karena pekerjaan di Maxtor Company yang menurutnya sangat nyaman bekerja di sana, menjadikan ia harus tinggal dan menetap di Naszran, sehingga ia pun rela melepas status kewarganegaraannya, begitu juga dengan istri dan anaknya. Han, lebih banyak murung setelah kejadian itu.
Kejadian yang dialami Han lebih memilukan, ayahnya yang bekerja sebagai teknisi mengakibatkan jasadnya sulit ditemukan, dan sudah tentu badannya hancur lebur saat meledaknya generator tersebut, bukan hanya orang tua Han tetapi masih banyak anak-anak lain yang mengalami nasib sama. Terkecuali ibunya Han, yang menjadi pegawai di ruang lain, jasadnya pun ditemukan sudah hangus terbakar.
Mereka tidak pernah merasa puas akan tanggapan orang lain maupun kinerja pihak kepolisian tentang penyebab utama peristiwa itu. Menurutnya, sangat janggal karena semua orang sudah mengetahui betapa benefitnya Maxtor Company itu. Dan bila generator itu meledak begitu saja, pasti ada sebuah pemicu untuk membuat generator tersebut meledak, ditambah lagi persaingan-persaingan ketat di kalangan pengusaha kala itu. Tentu saja ada pihak-pihak tertentu yang ingin melihat kehancuran dari Maxtor, pengusaha paling sukses di Downtown. Oleh karenanya mereka berjanji pada dirinya sendiri, ia akan membantu menuntaskan kasus-kasus kriminal di negeri Blackhard, jangan sampai sebuah misteri yang tak terpecahkan seperti yang menimpa kedua orang tuanya dan ratusan orang lain terulang kembali.
Tragisnya lagi, empat hari menyusul tragedi tersebut, pemilik Maxtor Company, Maxtor Helbert dikabarkan tewas bunuh diri di rumahnya akibat depresi berat karena dipastikan ia bangkrut dan jatuh total dalam kehidupannya. Namun Rosalina Helbert, istri Maxtor dan putra-putra beliau dikabarkan pulang ke negara asalnya dan tinggal bersama orang tua Rosalina demi kebaikan dan kelangsungan hidup masa depan anak-anaknya.
***
Dalam kesehariannya di kemudian hari, Ford ditemani oleh Arthur Han. Arthur Han adalah putra dari pasangan Michael Han dan Noveline. Mereka sesungguhnya sudah saling kenal sejak lama. Sejak masa sekolah di SMA. Hanya saja mereka kurang akrab, karena memang Han lebih bersifat pendiam ketimbang Ford yang sering berkumpul bersama teman-teman gengnya. Dalam suatu momen tertentu mereka pernah bertemu dan bahkan Ford juga pernah diselamatkan oleh Han dari sebuah kasus kenakalan remaja di sekolahnya. Karena keakraban mereka setelah kejadian yang menimpa, hingga kini mereka berdua sudah bagaikan adik dan kakak.