Mohon tunggu...
Farid Muadz Basakran
Farid Muadz Basakran Mohon Tunggu... Administrasi - Advokat

#Advokat #Mediator #Medikolegal I Pendiri BASAKRAN dan GINTING MANIK Law Office sejak 1996 I Sentra Advokasi Masyarakat I Hotline : +62816 793 313

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ayu Rahayu, Dihamili, Dibunuh, dan Dibuang ke Sungai!

4 Januari 2013   01:26 Diperbarui: 4 April 2017   17:58 8463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Almarhumah Ayu Rahayu (Koleksi Pribadi)

Usianya baru genap 18 tahun pada 1 September 2012 yang lalu. Siswi kelas 3 SMK Citra Dharma dibunuh oleh teman sekelasnya yang bernama Muhammad Adriansyah alias Rian (18 tahun) dan dibantu oleh teman sekelasnya pula yang bernama Muhammad Yusuf (18 tahun)  yang dilakukannya pada sekitar hari Kamis malam Jum'at tanggal 20 Desember 2012.

Motif Rian membunuh Ayu karena Ayu tidak mau memggugurkan janin dikandungannya yang sudah berusia 5 bulan dalam kandungan Ayu.  Rian lalu merencanakan membunuh Ayu dengan menggandeng teman sekelasnya juga M. Yusuf untuk membantu pembunuhan berencana ini. Menurut ibu korban, Zuhairiah, Ayu pada Kamis malam sekitar pukul 19.00 itu pamit untuk keluar rumah, ternyata Rian dan Yusuf sudah berjanji bertemu dengan Ayu lalu membawanya bertiga dengan sepeda motor ke suatu tempat di sekitar Cileungsi Kabupaten Bogor.

1357261761968669086
1357261761968669086
Almarhumah Ayu Rahayu (Koleksi Pribadi)

Penyusuran penulis pada 1 Januari 2013  dari rumah korban di Kelurahan Setu Jakarta Timur menuju ke tempat kejadian perkara di Cileungsi Kabupaten Bogor cukup jauh. Jaraknya kurang lebih 25 kilometer. Dalam jarak sejauh itulah Rian dan Yusuf merencanakan pembunuhan berencana terhadap korban Ayu Rahayu.

Setelah menghabisi korban Ayu, Rian dan Yusuf kemudian membuang mayat Ayu di danau Leuwilesung Kp. Cipeucang, Cileungsi Kabupaten Bogor. Setelah mengambang sekitar dua hari lamanya, mayat Ayu ditemukan mengambang di danau Cipeucang tersebut. Ada waktu sekitar sepekan untuk mengidentifikasi mayat korban yang mengambang itu.

1357262107914349964
1357262107914349964
Zuhairiah, ibu kandung Ayu (Koleksi Pribadi)

Menurut penuturan Zuhairiah, ibu kandung Ayu yang sudah berumur diatas 55 tahun ini, ia sekeluarga kehilangan putrinya sejak Jum'at 21 Desember 2012 silam. Keluarga coba mencari kesana-kemari untuk mengetahui keberadaan putrinya tersebut. Bahkan ibunya Ayu sempat mengambil raport putrinya tersebut ke wali kelas Ayu di SMK Citra Dharma pada hari Sabtu 22 Desember 2012, dan sempat berbohong kepada wali kelasnya, bahwa Ayu ada di rumah.  Baru pada hari Sabtu 22 Desember itulah ibu Zuhairiah melaporkan kehilangan putrinya tersebut ke Polsek Cipayung Jakarta Timur.

13572624811484685369
13572624811484685369
Cucu Suparja, ayah kandung Ayu (Koleksi Pribadi)

Setelah hampir sepekan mencari kesana-sini, akhirnya orang tua Ayu mendapatkan kabar bahwa dari seseorang bahwa ada jenazah yang mengambang di danau Cipeucang Cileungsi, seorang perempuan namun usianya hampir 30 tahun. Setelah bertanya kesana-kemari akhirnya diberitahukan bahwa mayat perempuan tersebut sudah ada di kamar mayat RS Polri Kramatjati. Setelah itu langsung saja ibunya dengan diantar abang kandung Ayu langsung ke RS Polri Kramat Jati, karena waktunya sudah malam akhirnya proses identifikasi mayat tidak bisa dilakukan karena personil kurang dan jenazah Ayu ditempatkan diatas sehingga sulit untuk diturunkan.

Esoknya, ayah dan ibu Ayu serta keluarga lainnya pergi menuju RS Polri Kramatjati. Sang ayah, baru melihat kaki dan susunan jari-jarinya sudah bisa memastikan bahwa mayat itu adalah putrinya. Setelah dibukan seluruh jenazah, semakin pastilah bahwa itu mayat Ayu, walaupun sudah dalam kondisi yang tidak wajar.  Orang tua Ayu pun bertanya siapakah yang sudah melakukan hal ini semua.

Ibu kandungnya Ayu segera kembali ke rumah dan mencoba mencari tahu apa yang dilakukan oleh Ayu didalam kamarnya sehari-hari. Sang ibu menemukan Diary (buku harian) Ayu yang masih tersimpan didalam kamarnya. Dengan diary itulah akhirnya menuntun, orang tua dan polisi untuk menemukan pelakunya, yang tidak lain adalah teman sekelasnya yakni M. Adriansyah alias Rian dan M. Yusuf di SMK Citra Dharma.

Pada tiga bulan yang lalu, sang ibu sudah merasakan pada putrinya tersebut menandakan tanda-tanda yang tidak wajar ditubuhnya. Sang ibu sempat bertanya, koq Ayu lain. Apa Ayu hamil ? Siapa yang menghamili Yu ? Lalu Ayu menceritakan kepada ibunya, bahwa pada sekitar awal bulan Agustus 2012, dia dipaksa bersetubuh oleh Rian teman sekelasnya setelah dicekokin narkoba.

Sejak itulah, Ayu selalu meminta pertanggungjawaban Rian untuk menikahinya. Rian pun tidak mau diganggu fikirannya agar menikahi Ayu. Lalu dipasanglah rencana untuk menghabisi Ayu. Dengan cara diajak jalan berkencan dengan mengajak serta Yusuf teman sekelasnya pula.

13572634821737420274
13572634821737420274
Gedung Yayasan Citra Dharma (Koleksi Pribadi)

Ayu dalam kesehariannya, baik dalam keluarga maupun di lingkungan sekolah, dikenal sebagai anak yang pendiam dan cukup taat menjalan perintah agamanya.  Karena sikapnya yang pendiam itulah, sulit untuk mencari tahu apa masalah pribadinya.

Pihak sekolah pun tidak tahu menahu, mengenai kejadian yang menimpa siswanya. Ketua Yayasan Citra Dharma, Muhammad Samin, yang sempat penulis hubungi pun tidak tahu akan masalah seksual dan kejahatan siswanya tersebut. Guru-guru dan teman-teman sekelasnya pun tidak tahu mengenai perkara pemaksaan hubungan badan, hamil, hingga Ayu dibunuh. Mereka baru tahu setelah, polisi memeriksa seluruh siswa dan menangkap pelakunya di sekolah yakni Rian dan Yusuf.

13572638471488916945
13572638471488916945
Wa Ode Saela, Guru SMK Citra Dharma (Koleksi Pribadi)

Menurut salah seorang guru SMK Citra Dharma, Wa Ode Saela, semua guru dan murid serta orang tua murid cukup shock dengan adanya kejadian ini.  Menurutnya, Rian adalah siswa pindahan dari SMKN 24 Cipayung di kelas 3 ini, Yusuf pun siswa pindahan dari SMAN 64 Kalisari Jakarta Timur. Kepindahan mereka rupanya akibat kenakalan yang menjurus kepada kejahatan di sekolah sebelumnya. Bahkan Rian dicurigai sebagai pemakai dan pengedar narkoba.

Menurutnya, di kelas 3 SMK Citra Dharma ini jumlah siswa dan siswi seluruhnya ada 21, 5 diantaranya adalah laki-laki. Dua diantara yang laki-laki sekarang berada dalam jeruji besi dan siap menikmati masa depannya di dalam penjara. Sementara 1 siswinya sudah dikubur, dan menjadi korban kekerasan dan kekejaman teman sekelasnya.

Kepedulian atas lingkungan sekitar memang menjadi persoalan di berbagai strata sosial, termasuk di lingkungan sekolah. Sebab ketidakpedulian inilah, akhirnya remaja putri cantik yang menanjak dewasa akhirnya menjadi korban kekerasan seksual yang berakibat kehamilan, lalu dihabisi nyawanya dan selanjutnya dibuang mayatnya ke danau.

Semoga menjadi pelajaran kita semua.

FARID MU'ADZ, SH

Advokat, Konsultan Hukum dan Konselor

0816 793 313 / 021-70177183

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun