2. Penutup mata (Oklusi)
Selain obat tetes mata atropin, pada kasus amblyopia (mata malas), penutup mata digunakan untuk menutup mata yang sehat, sehingga mendorong otot mata yang lemah untuk bekerja lebih keras.
3. Kacamata khusus atau lensa kontak
Selain obat tetes mata, penggunaan kacamata, terutama dengan lensa prisma, dapat membantu memperbaiki penglihatan pada penderita mata juling yang disebabkan oleh gangguan refraksi. Kacamata dapat membantu dalam menyeimbangkan fokus antara kedua mata.
4. Suntik botok
Suntikan Botox dapat digunakan untuk melemahkan otot mata yang terlalu kuat, sehingga membantu melatih otot mata yang lemah. Efek dari suntikan ini biasanya bertahan sekitar 3-4 bulan.
Jika mata juling disebabkan oleh kondisi lain seperti stroke atau diabetes, pengobatan terhadap kondisi tersebut juga diperlukan untuk memperbaiki gejala strabismus. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis mata untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan menentukan pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi individu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H