Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

IDI Buntok Berikan Informasi Pengobatan yang Tepat pada Penyakit Sirosis Hati

8 Desember 2024   08:00 Diperbarui: 8 Desember 2024   09:42 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto oleh Shidlovski dari iStockphoto)

Salah satu penyakit yang berbahaya bagi masyarakat Indonesia adalah rasa sakit di bagian organ hati yang dikenal dengan sirosis hati. Sirosis hati adalah kondisi serius yang ditandai dengan pembentukan jaringan parut pada hati. Sirosis hati juga sebagai penyakit liver tahap lanjut yang ditandai dengan kerusakan dan peradangan jaringan hati.

Ikatan Dokter Indonesia Cabang Buntok dengan alamat website idibuntok.org   menjelaskan bahwa penyakit sirosis hati sangat berbahaya jika terus dibiarkan tanpa ada penanganan dari dokter secara signifikan. 

IDI Buntok juga menjelaskan sirosis hati juga mengakibatkan kerusakan hati lebih parah, kemampuan hati dapat terhenti, menyebabkan penurunan fungsi hati yang signifikan dan berpotensi mengarah pada gagal hati, yang merupakan kondisi yang mengancam jiwa. Sirosis hati memang menjadi penyakit yang berkembang di Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia membutuhkan edukasi lebih mendalam terkait pentingnya menjaga pola makan yang sehat disertai olahraga yang seimbang.

IDI selanjutnya melakukan penelitian terkait penyakit sirosis hati, apa saja faktor penyebab terjadinya penyakit sirosis hati serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.

Apa saja penyebab terjadinya penyakit sirosis hati?

IDI Buntok dengan alamat website idibuntok.org juga menjelaskan bahwa sirosis hati adalah kondisi serius yang ditandai dengan pembentukan jaringan parut pada hati akibat kerusakan yang berkepanjangan. Penyebab terjadinya sirosis hati sangat bervariasi, dan beberapa di antaranya meliputi:

1. Penyalahgunaan alkohol

Faktor utama terjadinya sirosis hati adalah terlalu banyak mengonsumsi alkohol. Konsumsi alkohol dalam jumlah besar secara terus-menerus merupakan penyebab utama sirosis. Sekitar 10-15% peminum berat dapat mengembangkan sirosis hati.

2. Terinfeksi virus hepatitis

Faktor selanjutnya adalah infeksi virus hepatitis B dan C dapat menyebabkan peradangan kronis pada hati, yang berpotensi berlanjut menjadi sirosis. Hepatitis C khususnya sering kali berlanjut ke tahap kronis dan dapat menyebabkan kerusakan hati yang signifikan.

3. Penyakit Hati Berlemak Non-Alkohol (NAFLD)

Sirosis hati juga dapat terjadi akibat karena adanya penumpukan lemak di hati tanpa adanya konsumsi alkohol yang berlebihan, dan dapat berkembang menjadi sirosis jika tidak ditangani.

4. Faktor keturunan dan penyakit autoimun

Faktor terakhir adalah penyakit ini merupakan penyakit keturunan atau dari riwayat keluarga. Hepatitis autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel hati, menyebabkan peradangan dan kerusakan yang bisa berujung pada sirosis.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati sirosis hati?

Ikatan Dokter Indonesia (ID) menjelaskan bahwa pengobatan sirosis hati bertujuan untuk menghentikan progresi penyakit, mengatasi gejala, dan mencegah komplikasi. Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan untuk mengobati sirosis hati meliputi:

1. Obat Furosemide

Salah satu diuretik yang paling umum diresepkan untuk penderita sirosis adalah furosemide, yang juga disebut Lasix. Obat ini adalah salah satu obat yang digunakan untuk mengurangi kelebihan cairan dalam tubuh dan membantu mengatasi asites (penumpukan cairan di rongga perut) yang sering terjadi pada pasien sirosis.

2. Obat Propranolol

Propranolol adalah beta-blocker yang digunakan untuk pencegahan pendarahan varises pada pasien sirosis. Sebagai beta-blocker, propranolol digunakan untuk menurunkan tekanan darah portal, yang dapat meningkat akibat sirosis dan menyebabkan varises esofagus.

Sebelum memulai pengobatan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna menentukan terapi yang paling sesuai berdasarkan penyebab dan tingkat kerusakan hati. Pengobatan sirosis harus dilakukan secara teratur dan di bawah pengawasan medis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun