Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

IDI Biak Numfor Berikan Informasi Pengobatan yang Tepat Bagi Penderita Diabetes Tipe 2

6 Desember 2024   10:00 Diperbarui: 6 Desember 2024   10:30 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto oleh andriano_cz dari iStockphoto)

Diabetes adalah salah satu penyakit yang paling umum diderita oleh masyarakat Indonesia. Mayoritas penderita diabetes tipe 2 di Indonesia berusia antara 20-59 tahun. Indonesia berada di urutan kelima negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia. Diperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia akan terus meningkat, mencapai lebih dari 20 juta orang pada tahun 2024.

IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. IDI Biak Numfor dengan alamat website idibiaknumfor.org adalah organisasi profesi yang menaungi para dokter di wilayah Kabupaten Biak Numfor. 

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Biak Numfor adalah dr. Irwan Tansil, Sp.Rad. Ia aktif dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Biak Numfor menjelaskan pentingnya program kesehatan terutama edukasi terkait bahaya penyakit diabetes tipe 2 bagi kesehatan. Pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai apa saja penyebab terjadinya diabetes tipe 2 serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.

Apa saja penyebab terjadinya penyakit diabetes tipe 2?

IDI Biak Numfor dengan alamat website idibiaknumfor.org  menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menderita penyakit diabetes tipe 2. 

Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah akibat resistensi insulin dan penurunan kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efektif. Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya diabetes tipe 2 meliputi:

1. Faktor keturunan atau genetik

Riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2 dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. Faktor genetik berperan dalam cara tubuh memproduksi dan menggunakan insulin.

2. Adanya resistensi insulin

Faktor selanjutnya adalah resistensi insulin. Sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin, sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel dengan baik. Ini menyebabkan kadar gula darah meningkat.

3. Kelebihan berat badan atau obesitas

Kelebihan berat badan, terutama akumulasi lemak di area perut, merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2. Obesitas dapat menyebabkan resistensi insulin dan memperburuk kontrol gula darah.

4. Faktor usia

Risiko diabetes tipe 2 meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 45 tahun. Penuaan dapat menyebabkan penurunan massa otot dan peningkatan berat badan, yang berkontribusi pada resistensi insulin.

5. Kurangnya aktivitas fisik dan olahraga

Kurangnya aktivitas fisik atau gaya hidup yang tidak aktif dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Aktivitas fisik membantu mengontrol berat badan dan meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penderita diabetes tipe 2?

IDI (Ikatan Dokter Indonesia) telah meneliti lebih lanjut terkait penyakit Diabetes Tipe 2. Pengobatan untuk penderita diabetes tipe 2 bertujuan untuk mengontrol kadar gula darah dan mencegah komplikasi. Berikut adalah beberapa obat dan terapi yang direkomendasikan:

1. Obat Inhibitor SGLT2

Penghambat Sodium-Glucose co-transporter-2 (SGLT2) merupakan salah satu golongan obat untuk menangani diabetes melitus tipe 2 (DMT2). Beberapa obat dari golongan ini yang tersedia yaitu canagliflozin (Invokana), dapagliflozin (Forxiga), empagliflozin (Jardiance), dan ertugliflozin (Steglatro).

2. Obat Acarbose

Acarbose adalah obat untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Agar pengobatan lebih efektif, penggunaan acarbose harus diimbangi dengan penerapan pola makan yang sehat dan olahraga teratur. Acarbose bekerja dengan cara memperlambat proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat atau gula di usus.

Pengobatan diabetes tipe 2 harus dilakukan di bawah pengawasan dokter untuk menentukan jenis obat yang paling sesuai berdasarkan kondisi kesehatan individu dan respons terhadap pengobatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun