Riwayat cedera pada mata, baik akibat trauma fisik atau operasi sebelumnya, dapat meningkatkan risiko pengembangan glaukoma. Glaukoma adalah penyakit serius yang memerlukan perhatian medis segera untuk mencegah kehilangan penglihatan permanen.Â
4. Pernah operasi mataÂ
Faktor terakhir terjadinya glaukoma adalah operasi mata atau cedera pada mata. Operasi mata atau cedera mata dapat meningkatkan risiko terjadinya glaukoma, terutama jika terjadi peradangan pada lapisan tengah mata (uveitis) atau cedera pada mata.
Apa saja jenis obat yang bisa dikonsumsi bagi penderita glaukoma?
Bagi penderita glaukoma, ada beberapa jenis obat yang bisa dikonsumsi untuk mengontrol tekanan intraokular dan mencegah kerusakan pada saraf mata. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan meliputi:
1. Obat Analog Prostaglandin
Latanoprost, Travoprost, Tafluprost, dan Bimatoprost adalah obat yang dapat bekerja dengan meningkatkan pembuangan cairan dari mata, sehingga menurunkan tekanan intraokular. Efek samping yang mungkin timbul antara lain perubahan warna iris mata, penglihatan kabur, dan pertumbuhan bulu mata.
2. Obat Inhibitor Karbonat Anhidrase
Jenis obat ini yaitu Brinzolamide, Dorzolamide, dan Acetazolamide mengurangi produksi cairan di mata, sehingga menurunkan tekanan intraokular. Efek samping yang mungkin timbul antara lain mata perih, penglihatan kabur, dan rasa pahit pada mulut. Penggunaan obat ini membutuhkan resep dari dokter.
Obat-obatan ini harus diresepkan oleh dokter dan penggunaannya harus dilakukan sesuai dengan petunjuk medis. Selain itu, penting untuk melakukan kontrol rutin ke dokter untuk memantau perkembangan kondisi dan menyesuaikan pengobatan jika diperlukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H