3. Cedera pada perut
Trauma atau cedera pada perut dapat mengganggu fungsi normal apendiks dan memicu peradangan pada usus buntu. Gejala utama dari usus buntu meliputi nyeri perut yang dimulai dari area pusar dan berpindah ke sisi kanan bawah perut, mual, muntah, demam, dan kehilangan nafsu makan.
4. Pembesaran gejala getah bening
Adanya pembengkakan kelenjar getah bening di dinding saluran cerna juga dapat menyumbat rongga usus buntu. Penting bagi Anda untuk selalu rutin cek kesehatan pada dokter apabila mengalami sakit saat buang air besar (BAB) untuk mendapat penanganan sedini mungkin.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengurangi gejala penyakit usus buntu?
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Batang telah melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penderita penyakit usus buntu. Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan untuk mengurangi gejala penyakit usus buntu meliputi:
1. Obat Trogyl Tablet
Salah satu obat pertama yang dapat diberikan bagi penderita usus buntu adalah Trogyl Tablet. Trogyl Tablet mengandung 500 mg antibiotik metronidazole. Kandungan ini dapat membasmi bakteri penyebab infeksi usus buntu. Trogyl Tablet tidak bisa dibeli tanpa resep dokter. Trogyl Tablet biasanya perlu dikombinasikan dengan antibiotik seperti ciprofloxacin, agar dapat bekerja dengan lebih efektif.
2. Obat Ciprofloxacin Tablet
Pilihan obat antibiotik lain yang bisa kamu konsumsi saat mengalami infeksi usus buntu adalah Ciprofloxacin Tablet. Ini adalah obat golongan antibiotik yang bisa membantu mengatasi berbagai penyakit akibat infeksi bakteri, termasuk penyakit usus buntu. Untuk dosis penggunaannya membutuhkan resep dari dokter.
Meskipun obat-obatan ini dapat membantu meredakan gejala, penting untuk diingat bahwa pengobatan utama harus berkonsultasi dengan dokter.