Bagi sebagian orang, pinjaman online merupakan satu-satunya produk keuangan yang bisa dijadikan sebagai solusi untuk keluar dari masalah finansial mendesak.Â
Hal ini wajar saja karena layanan keuangan berbasis digital tersebut bisa diajukan dengan syarat dan proses yang sangat mudah dan praktis.Â
Seluruh proses pengajuan pinjaman online pun bisa dilakukan sepenuhnya secara online melalui aplikasi pada perangkat smartphone.Â
Cukup dengan menyiapkan beberapa dokumen pribadi siapa saja bisa menjadi nasabah layanan tersebut. Hanya saja, bagi sebagian orang yang belum pernah menggunakan layanan tersebut, mengajukan pinjaman dana secara online mungkin akan terasa membingungkan.
Padahal, asal memahami cara mengajukan dan mengenali ciri layanan ilegal, pinjaman online dapat menjadi produk pinjaman yang relatif aman dan nyaman untuk digunakan.Â
Namun perlu diketahui, ketika dibandingkan dengan pinjaman konvensional, pinjaman online memiliki tingkat bunga/imbal hasil lebih tinggi dan tenor lebih singkat sehingga risikonya cenderung lebih tinggi.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman online, ada baiknya bagi Anda untuk memahami dulu beberapa tips berikut ini.Â
Dengan begitu, Anda mampu lebih bijak memanfaatkan produk keuangan keluaran perusahaan fintech tersebut dan tidak sampai terjebak pada layanan yang palsu dan menjerumuskan.
1. Ajukan Pinjaman dengan Nominal Sesuai Kebutuhan
Selayaknya pada pinjaman jenis lainnya, nominal dana yang dipinjam sangat mempengaruhi besarnya cicilan yang nantinya harus dilunasi setiap bulan.Â