Selasa (22/12/2020) siang, seluruh kelas dan angkatan dalam Upgrading Tenaga Pelatihan BLK Komunitas menyelesaikan materinya. Baik materi ajar maupun materi yang berkaitan dengan laporan dari peserta, selesai dengan baik.
Instruktur Angkatan XII Robert B Sitorus yang mendampingi pelatihan yang berlangsung dari 17-23 Desember, Selasa itu banyak berbagi cerita pengalaman, serta minta maaf, kalau ada salah dan khilaf selama mendampingi kelas.
Ketua Kelas Angkatan XII Ahmad Nawawi Seregar, jelang siang Selasa itu cepat-cepat minta foto bareng. Maklum, siang itu dia harus meninggalkan pelatihan sebelum ditutup secara resmi, Selasa malam. Ada urusan mendesak yang tak bisa diwakilkan di kampungnya, Pasaman, Sumatera Barat, yang urusan itu Rabu terakhir penyelesaiannya.Â
Maklum, di samping Kepala BLK Komunitas, Nawawi Seregar juga pimpinan pesantren, Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Pasaman.
Sembari foto bareng dengan Pak Robert, Nawawi pun diminta memberikan sambutan dalam internal kelas. Bicaralah Kepala BLK Komunitas Darul Ulum Yapa, Kabupaten Pasaman ini barang sebentar.
"Intinya, komunikasi kita tetap jalan dan berlanjut dengan Pak Robert untuk masa depan BLK Komunitas," kata Nawawi Seregar.
Siang itu, Nawawi langsung meninggalkan hotel. Tentu segala urusan yang berhubungan administrasi telah diselesaikannya dengan panitia dari Dirjen Bina Intala Kemnaker RI.Â
"Dengan komunikasi, bangunlah jaringan sebanyak mungkin untuk menuju kemandirian BLK Komunitas," ujar Pak Robert.
Sejak Selasa itu suasana memang agak sedikit goncang dan tegang, sekaitan telah dilakukannya rapid test antigen terhadap seluruh panitia, instruktur, dan peserta yang terlibat dalam pelatihan tersebut. Meskipun tidak dipublis hasilnya kepada semua orang, peserta dan semuanya sudah tahu dari bisik-bisik yang menyebar dari banyak peserta hasil test demikian.
"Setiap kali ada pelatihan yang dilakukan Kemnaker, pasti ada yang positif," ujar Pak Robert memberikan motivasi, agar peserta selalu mawas diri dan tetap menegakkan Protokol Kesehatan (Prokes) dengan baik dan benar.
Pak Robert sendiri, katanya, selalu diwanti-wanti oleh istri dan keluarganya dari rumah, agar tidak abai terhadap covid-19. Apalagi kondisi Bekasi yang saat itu masih dalam zona merah.
Secara resmi, pelatihan ditutup oleh Plh Dirjen Bina Intala Kemnaker RI, Subandi. Perwakilan kelas yang tampil tiga orang menyampaikan pesan dan kesan diminta untuk bicara tidak panjang lebar dan tidak pula terlalu pendek dan sedikit. Yang penting, kesan dan pesan dari seluruh angkatan ada melalui perwakilan.
"Penutupan pelatihan ini adalah awal dari kerja yang akan dilakukan pengelola BLK Komunitas di tempatnya masing-masing. Teori yang dipelajari, tentu hanya memberikan gambaran. Situasi yang sesungguhnya terletak pada pengelola itu sendiri yang telah menguasai lingkungan dan daerahnya," kata Subandi.
Yang paling terkesan dan menarik, adalah kesan dan pesan dari Bahrul Ulum yang mewakili angkatan X. Dia menyebut, BLK Komunitas jangan melahirkan pengangguran yang bersertifikat. Tampak sekali Kepala BLK Komunitas di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau ini bersemangat mengelola BLK-nya sendiri.
"Mandiri adalah tradisinya orang pesantren," ujar Subandi. Menurut dia, pelatihan kali ini, adalah yang terakhir tahun ini. Dan sekaligus sisa kegiatan yang dilakukan di tengah pandemi covid.
Subandi memberikan apresiasi yang tinggi kepada segenap panitia, instruktut dan peserta yang telah mengikuti pelatihan tersebut. "Semoga kita semua dijauhkan dari dampak virus yang hingga saat ini masih menyelimuti negeri ini, ungkapnya.
Dan tolong juga didoakan, pintanya, seluruh keluarga besar Kemnaker dan peserta baik pelatihan tenaga pelatihan maupun pelatihan instruktur yang terkena covid, agar sembuh dan diberikan kekuatan dan kemudahan oleh Yang Maha Kuasa dalam menghadapi cobaan demikian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H