Mohon tunggu...
AD Tuanku Mudo
AD Tuanku Mudo Mohon Tunggu... Penulis - aktivis sosial kemasyarakatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

penikmat kopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Upgrading Tenaga Pelatihan Ditutup, BLK Komunitas Jangan Melahirkan Pengangguran Bersertifikat

24 Desember 2020   19:00 Diperbarui: 24 Desember 2020   19:20 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersaman perwakilan peserta yang menerima sertifikat pelatihan dengan instruktur dan Plh Dirjen bina Intala Subandi, usai penutupan. (foto dok panitia upgrading tenaga pelatihan)

Pak Robert sendiri, katanya, selalu diwanti-wanti oleh istri dan keluarganya dari rumah, agar tidak abai terhadap covid-19. Apalagi kondisi Bekasi yang saat itu masih dalam zona merah.

Suasana penutupan Upgrading Tenaga Pelatihan BLK Komunitas yang ditutup Plh Dirjen bina Intala Subandi. (foto dok panitia upgrading)
Suasana penutupan Upgrading Tenaga Pelatihan BLK Komunitas yang ditutup Plh Dirjen bina Intala Subandi. (foto dok panitia upgrading)
"Liat ini. Saya sekali dua memakai masker. Supaya terasa hangat," ujarnya lagi. Pak Robert brsyukur, kelas yang didampinginya selamat dengan baik. Terbebas dari hal-hal yang tak diinginkan dalam soal covid itu.

Secara resmi, pelatihan ditutup oleh Plh Dirjen Bina Intala Kemnaker RI, Subandi. Perwakilan kelas yang tampil tiga orang menyampaikan pesan dan kesan diminta untuk bicara tidak panjang lebar dan tidak pula terlalu pendek dan sedikit. Yang penting, kesan dan pesan dari seluruh angkatan ada melalui perwakilan.

"Penutupan pelatihan ini adalah awal dari kerja yang akan dilakukan pengelola BLK Komunitas di tempatnya masing-masing. Teori yang dipelajari, tentu hanya memberikan gambaran. Situasi yang sesungguhnya terletak pada pengelola itu sendiri yang telah menguasai lingkungan dan daerahnya," kata Subandi.

Yang paling terkesan dan menarik, adalah kesan dan pesan dari Bahrul Ulum yang mewakili angkatan X. Dia menyebut, BLK Komunitas jangan melahirkan pengangguran yang bersertifikat. Tampak sekali Kepala BLK Komunitas di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau ini bersemangat mengelola BLK-nya sendiri.

Angkatan XII foto bareng dengan instruktur Robert Sitorus. (foto dok panitia upgrading)
Angkatan XII foto bareng dengan instruktur Robert Sitorus. (foto dok panitia upgrading)
Soal kemandirian, kata Subandi, orang pesantren tempat beroperasinya BLK Komunitas sudah terbiasa. Pesantren mengajarkan kemandirian kepada santrinya sejak awal mondok. Mandi, makan, sampai kepada hal-hal yang paling besar sekalipun, sudah menjadi tradisi di pesantren.

"Mandiri adalah tradisinya orang pesantren," ujar Subandi. Menurut dia, pelatihan kali ini, adalah yang terakhir tahun ini. Dan sekaligus sisa kegiatan yang dilakukan di tengah pandemi covid.

Subandi memberikan apresiasi yang tinggi kepada segenap panitia, instruktut dan peserta yang telah mengikuti pelatihan tersebut. "Semoga kita semua dijauhkan dari dampak virus yang hingga saat ini masih menyelimuti negeri ini, ungkapnya.

Dan tolong juga didoakan, pintanya, seluruh keluarga besar Kemnaker dan peserta baik pelatihan tenaga pelatihan maupun pelatihan instruktur yang terkena covid, agar sembuh dan diberikan kekuatan dan kemudahan oleh Yang Maha Kuasa dalam menghadapi cobaan demikian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun