Mohon tunggu...
Adrian Sakti
Adrian Sakti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Transportasi Senyawa pada Sel Tumbuhan Lebih Lama dibanding Sel Hewan?

25 Agustus 2017   20:44 Diperbarui: 25 Agustus 2017   21:08 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo para pembaca, pada kesempatan kali ini saya akan membahas suatu hal yang menarik,mungkin bahasan ini menarik khususnya bagi anak -- anak yang berada di jurusan IPA. Yaitu transportasi senyawa pada sel. Kita tahu bahwa sel disini dibagi menjadi dua yaitu sel hewan dan sel tumbuhan. Lantas apakah kalian pernah memikirkan transportasi senyawa manakah yang lebih cepat sel hewan atau sel tumbuhan . Mari kita bahas lebih dalam.

Pertama apa itu sel . Sel adalah unit struktural dan fungsional penyusun makhluk hidup atau untuk lebih jelasnya adalah satuan terkecil penyusun makhluk hidup. Sel sendiri dibagi menjadi dua yaitu sel yang hidup dan mati. Apa yang membedakan antara sel yang hidup dan mati, yaitu dalam sel hidup terdapat nukelus dan sitoplasma serta organel lainnya. Sedangkan sel mati tidak terdapat apa -- apa dalam selnya ( kosong ). Sel umunya juga dibedakan menjadi sel prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik dan eukariotik dibedakan berdasarkan ada tidaknya membran inti sel di dalam sel. Sel prokariotik belum memiliki membran inti sel sedagka sel eukariotik mempunyai membran inti sel. Sel hewan dan tumbuhan termasuk kedalam sel eukariotik.

Sel sendiri pertama kali ditemukan melalui percoban oleh Robert Hooke. Robert Hooke menemukan sel setelah ia mengati sayatan gabus kering melalui mikroskop. Melalui percobaan tersebut ia menemukan ruang kosong. Sel sendiri berasal dari bahasa latin celulla yang artinya rongga atau ruangan. Sedangkan Antonie van Leeuwenhoek adalah orang pertama yang menemuka sel hidup dari hasil pengamatan sel jerami melalui mikorskop. Sel sendiri dibagi menjadi tiga unit yaitu yang pertama. Sel sabagai unit struktural, sel sebagai unit fungsional dan sel sebagai unit genetika. Memang tidak dapat dipungikir lagi bahwa sel merupakan unit yang sangat penting bagi semua makhluk hidup. Karena unit dasar dari setiap makhluk hidup adalah  sel.

Sel hewan dan tumbuhan memang sama -- sama sel eukariotik tapi mereka tidaklah sama. Ada perbedaan dari kedua sel tersebut. Perbedaanya terdapat dalam organelnya. Apa itu organel, organel adalah salah satu struktur khusus dalam sel yang melakukan fungsi tertentu. Perbedaan yang paling mencolok yaitu ada tidaknya dinding sel. Di dalam sel hewan tidak terdapat dinding sel lapisan terluarnya langsung membran plasma, sedangkan sel tumbuhan terdapat dinding sel sebagai lapisan terluarnya. Mengapa demikian, karena pada tumbuhan mereka tidak begitu bergerak secara aktif, hanya sedikit bergerak dan tidak berpindah tempat. Pada umunya fungsi dinding sel bagi sel tumbuhan adalah untuk memberi bentuk dan melindungi bagian dalam karena diding sel pada tumbuhan sangatlah keras. Sedangkan pada hewan, mereka sama seperti kita manusia bergerak secara aktif. Hewan bergerak secara aktif dan bila dalam selnya terapat diding sel maka mereka akan kesusahan untuk bergerak secara aktif, karena membran plasma itu elastis sehingga mereka dapat bergerak secara bebas dan aktif. Selain dinding sel perbedaan sel tumbuhan dan hewan adalah sel tumbuhan mempunyai kloroplas. Kloroplas mempunyai fungsi sebagai situs fotosintesis pada tumbuhan lalu bagaimana dengan sel hewan. Di sel hewan terdapat lisosom dimana sel tumbuhan tidak memiliki lisosom. Fungsi dari lisosom adalah untuk membantu pencernaan atau pemecahaan zat dalam senyawa sel. Selain koloroplas dan lisosom ada juga sentriol yang hanya dimiliki oleh sel hewan. Sentriol pada sel hewan memiliki fungsi sebagaipembantu pergerakan kromosom selama proses pembelahan. Vakuola pada sel tumbuhan dan hewan pun juga berbeda yaitu terletak pada ukuran vakuolanya. Pada sel tumbuhan ukuran vakuolanya lebih besar daripada sel hewan. Fungsi dari vakuola sendiri adalah untuk tempat menyimpan cadangan makanan. Karena pada sel tumbuhan lebih besar vakuolanya itu berarti sel tumbuhan menyimpan banyak seklai cadangan makanan.

Sekarang kita akan membahas membran plasma, karena membran plasma merupakan membran yang bersifat semipermeabel yang artinya membran dapat dilalui olehmolekul atau ion tertentu. Perpindahan inilah yang termasuk proses tranportasi dalam sel. Membran plasma sendiri membungkus organel organel didalam sel seperti dinding sel yang dimiliki oleh sel hewan dan tumbuhan. Membran plasma sendiri tersusun atas dua macam senyawa yaitu senyawa lipid dan senyawa protein. Sedangkan komponen penyusun dari membran plasma adalah fosfolipid, protein transmembran, protein perifer, glikolipid, serta glikoprotein. Bagian dari membran plasma termasuk dalam organel yang memiliki membran ganda. umunya membran plasma mempunyai kepala polar hidrofilik sedangkan ekornya hidrofibik. Membran plasma ini sangat berperan dalam transportasi sel baik sel hewan dan sel tumbuhan.

Sekarang mari kita bahas transportasi sel. Transportasi sel erjadi melewati membran sel pada sel hewan, dan melewati dinding sel serta membran plasma pada sel tumbuhan. Transportasi yang dilakukan membawa ion -- ion yang diperlukan untuk sel. Transportasi sendiri dibagi menjadi dua yaitu transportasi aktif dan pasif. Apa yang membedakan dari transportasi aktif dan transportasi pasif, yaitu pada enegi yang dibutuhkan. Pada transportasi aktif dibutuhkan energi untuk melakukan transportasi. Transportasi aktif dikatan membutuhkan energi karena terdapat molekul yang besar serta melawan arys gradien konsentrasi, serta terdapat polaritas yang berbeda.

Mari kita bahas transportasi aktif secara lebih mendalam. Seperti yang saya bilang tadi transportasi aktif membutuhkan energi meskipun menentang konsentrasi. Transportasi aktif dibagi menjadi beberapa begian yaitu pompa ion dan makro molekul. Pompa ion sendiri biasanya memompa ion Na+ dan K+. Pompa ion sendiri masih dibagi menjadi 3 bagian. Yaitu unipor, simpor, dan antipor. Unipor sendiri memiliki pengertian jalur yang dilewati hanya ada satu arah dan hanya dapat dilewati oleh 1 jenis senyawa. Sedangkan simpor adalah jalur yang dilewati searah dan hanya dapat dilewati oleh 2 jenis senyawa. Sedangkan antipor sendiri memiliki pengertian jalur yang dilewati berlawanan arah dan dilalui oleh 2 jenis senyawa secara bersamaan. Mari kita bahas jenis transportasu aktif yang kedua yaitu makromolekul. Makromolekul sendiri masih dibagi menjadi endositosis dan eksositosis. Endosistosis adalah proses pemasukan zat kedalam sel melalui proses fagositosis dan pinositosis. Fagositosis mempunyai arti proses memakan sel atau benda padat. Sedangkan pinositosis mempunyai pengertian yaitu proses memakan atau meminum zat cair, pinositosis terjadi pada sel -- sel kelenjar dan sel eksresi. Sedangkan eksositosis yaitu proses pengeluaran zat dari dalam sel ke luar sel. Endositosis dan eksositosis memiliki kesamaan yaitu berbentuk vesikel.

Transportasi pasif atinya tidak memerlukan energi sama sekali untuk melakukan transportasi. Artinya terjadi secara spontan mengikuti gradien konsentrasi dari yang gradien konsentrasinya tinggi sampai ke yang gradien konsentrasinya rendah. Transportasi pasif sendiri dibagi menjadi difusi dan filtrasi. Difusi sendiri masih dibagi menjadi tiga yaitu, difusi sederhana, osmosis, dan terfasilitasi. Mari kita mulai dari difusi sederhana, difusi sendiri memiliki pengertian perpindahan molekul zat dari yang konsentrasinya tinggi hingga menuju konsentrasi rendah baik melalui membran plasma ataupun tidak. Difusi sederhana terjadi begitu saja secara spontan dan molekulnya menyebar keseluruh ruangan sampai mencapai kesetimbanganya. Biasanya difusi ini terjadi dari senyawa yang padat berubah menjdai senyawa cairan. Ada faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi itu berlangsung. Yang pertama ukuran partikelnya, semakin kecil partikel itu maka semakin cepat partikel itu bergerak sehingga proses difusi semakin cepat. Yang kedua adalah membran, semakin tebal suatu mebran maka proses difusi akan membutuhkan waktu yang lama, sedangkan membran yang tipis akan membuat proses difusi berlangsung dengan cepat. Yang ketiga luas area, semakin besar luas suatu area maka seakin cepat proses difusi itu terjadi, semakin kecil luas suatu area maka proses difusi akan berlangsung secara lambat. Yang keempat jarak, jarak yang dimaksud disini adalah jarak konsentrasi, semakin panajng jarak dari konsentrasinya maka proses difusi akan membutuhkan waktu yang lebih lama, sedangkan jarak dari konsentrasi yang lebih pendek akan membuat proses difusi berlangsung dengan cepat. Dan yang terkahir adalah suhu. Suhu disini mempengaruhi karena semakin tinggi suhuh maka partikel akan mendapatkan energi yang lebih untuk bergerak dengan lebih cepat.

Sekarang kita akan lanjut membahas transportasi pasif bagian osmosis. Osmosis adalah perpindahan molekul air memalui membran semipermeabel dari bagian encer ke bagian yang lebih pekat atau singkatnya lawan dari difusi sederhana. Osmosis biasanya terjadi dari bagian yang memiliki air lebih banyak menuju bagian yang miliki air lebih sedikit. Ada pula faktor yang mempengaruhi proses osmosis ini yaitu yang pertama ukuran molekul yang meresap. Molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang membran akan meresap dengan lebih mudah. Yang kedua keterlalutan lipid, molekul yang mempunyai tingkat kelarutan yang tinggi meresap lebih cepat dibanding molekul yang keterlarutannya rendah seperti lipid. Luas permukaan membran, semakin luas maka akan semakin cepat proses dari osmosis.

Sekarang mari kita bahas transportasi pasif yang selanjtunya yaitu terfasilitasi. Yang dimaksud disini adalah difusi dibantu oleh protein kontranspor dan dengan saluran protein. Pada saluran protein ini semua senyawa bisa masuk asalkan ukuran dari senyawa tersebut tidak melebihi dari ukuran saluran protein tersebut. Sedangkan pada protein kontranspor tidak semua jenis senyawa dapat masuk, karena pada protein kontranspor memiliki bentuk yang berbeda -- beda sehingga hanya senyawa yang memiliki bentuk yang sama dengan protein konstranpor sajalah yang hanya dapat masuk.

Mari kita bahas transportasi pada sel hewan dan tumbuhan. Seperti judul, mungkin kalian bertanya -- tanya apakah dalam proses ransportasi sel hewan dan tumbuhan waktu yang dibutuhkan sama atau tidak, jika berbeda manakah yang lebih cepat, sel hewan atau tumbuhan. Saya akan menjawabnya disini. Menurut saya proses transportasi senyawa organik dan anorganik pada sel tumbuhan terjadi lebih lama dibanding dengan sel hewan. Mari kita bahas lebih dalam.

Alasan pertama. Pada sel hewan dan tumbuhan punya perbedaan yang cukup banyak. Seperti yang sudah saya terangkan diawal bahwa perbedaan tersebut dapat dilihat dari organel sel hewan dan sel tumbuhan. Lalu perbedaan manakah yang membuat sel tumbuhan lebih lama proses transportasinya dibanding sel hewan. Perbedaanya terletak pada ada tidaknya dinding sel pada suatu sel. Dinding itu sendiri memiliki tekstur yang benar -- benar keras. Penyusun dari dinding sel itu sendiri adalah asam pektik, pektik, selulosa, hemiselulosa, protein struktural, peptidoglikan. Fungsi dinding sel untuk mempertahankan bentuk dari tumbuhan sehingga dibuat menjadi keras. Berbeda dengan membran plasma yang mempunyai sifat elastis. Transportasi senyawa pada sel tumbuhan terjadi ketika melewati dinding sel dan membran plasma. Sedangkan pada sel hewan transportasi senyawa terjadi ketika sudah melewati membran plasma. Pada sel tumbuhan transportasi harus melewati dinding sel yang begitu kerasnya terlebih dahulu, dan setelah itu juga baru melewati membran plasma yang sifatnya elastis dan mudah ditembus. Maka dari itu pada sel tumbuhan transportasi senyawanya lebih lama dibanding sel hewan yang hanya melewati membran plasma yang mudah ditembus.

Mari kita lanjut ke alasan yang kedua yaitu dari gerak tumbuhan dan hewan. Memang hewan dan tumbuhan sama -- sama bergerak tetapi tipe gerak mereka berbeda. Pada hewan mereka bergerak secara aktif, sedangkan pada sel tumbuhan mereka hanya bergerak secara pasif, mereka tidak bergerak berpindah tempat seperti yang dilakukan oleh hewan. Hewan bergerak itu butuh energi, lalu darimana energi itu berasal. Energi berasal dari mitokondria dengan bantuan transportasi senyawa. Hewan membutuhkan energi yang lebih dibandingkan tumbuhan yang hanya bergerak secara pasif, sehingga transportasi senyawanya juga harus cepat, jika tidak cepat maka hewan akan kekurangan energi untuk bergerak. Sedangkan pada tumbuhan yang tidak bergerak membutuhkan energi yang sedikit. Sisa energi yang tidak dipakai disimpan dalam vakuola. Karena tumbuhan tidak perlu energi yang banyak maka transportasi senyawanya juga lebih lama dibanding dengan sel hewan.

Alasan ketiga mengapa transportasi senyawa pada sel hewan lebih cepat dibandung sel tumbuhan adalah arah dari transportasi. Arah dati transportasi senyawa pada sel tumbuhan hanya ada satu yaitu mengarah ke atas. Sedangkan pada sel hewan bisa mengarah ke atas maupun ke bawah. Mengapa ke arah atas dapat menyebabkan proses transportasis enyawa lebih lama, jasabnya karena proses transportasi senyawa tersebut arahnya melawan arah dari gaya gravitasi. Kita tahu bahwa arah dari gaya gravitasi selalu mengarah ke inti bumi. Sedangkan arah dari transportasi senyawa pada sel tumbuhan mengarah ke atas, sehingga melawan gravitasi bumi. Mengapa bisa mengarah ke atas. Itu dikarenakan tumbuhan memiliki struktur yang urut untuk transportasi senyawa dari bawah. Akar menuju daun. Akar mengambil mineral serta unsur hara lalau disalurkan oleh xylem menuju daun yang letaknya berada di atas akar. energi yang dikerluarkan pun pasti besar karena harus melawan arah gravitasi. Maka dari itu pasti diperlukan waktu yang lebih lama karena begitu susahnya melawan gaya gravitasi bumi.

Mari kita rangkum apa yang sudah kita bicarakan selama ini. . Sel adalah unit struktural dan fungsional penyusun makhluk hidup atau untuk lebih jelasnya adalah satuan terkecil penyusun makhluk hidup. Disini sesuai judul kita akan menekankan pada proses transportasi senyawa organik dan anorganik yang terjadi pada sel hewan dan tumbuhan. Transportasi sendiri dibagi menjadi transportasi aktif dan pasif. Transportasi aktif membutuhkan energi karena harus melawan gradien konsentrasi sedangkan pada transportasi pasif tidak memerlukan energi karena terjadi secara spontan. Yang termasuk transportasi aktif yaitu pompa ion ( unipor, simpor, dan antipor) dan makromolekul (endositosis dan eksositosis). Sedangkan yang termasuk kedalam transportasi pasif yaitu difusi ( difusi sederhana, osmosis, dan terfasilitasi). Saya setuju bahwan transportasi senyawa organik dan anorganik pada tumbuhan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sel hewan. Hal ini seperti yang saya bilang di atas, disebabkan oleh tiga alasan yang pertama yaitu pada dinding sel. Dinding sel itu sangat keras dan susah ditembus karena fungsinya untuk mempertahankan bentuk tumbuhan tidak seperti membran plasma yang elastis sehinnga transportasis senyawa organik dan anorganik pada sel tumbuhan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan sel hewan. Karena sel hewan hanya perlu menembus membran plasma yang elastis. Sedangkan sel tumbuhan memerlukan uaha yang lebih dan waktu yang lebih untuk menembus dinding sel serta membran plasma. Berikutnya alasan yang kedua yaitu gerak dari tumbuhan dan hewan. Hewan bergerak lebih banyak sehingga butuh energi yang banyak dari mitokondira sehingga transportasi senyawa organik dan anorganiknya juga harus cepat karena jika tidak maka hewan akan kekurangan energi. Sedangkan pada tumbuhan yang hanya bergerak secara pasif tidak membtuhkan energi yang lebih dikarenakan energi sisa yng belum terpakai disimpan divakuola sehingga tidak memerlukan energi yang banyak. Maka dari itu proses transportasi pada sel tumbuhan memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan sel hewan. Kemudian alasan yang ketiga dan terakhir yaitu arah dari transportasi senyawa organik dan anorganik. Arah transportasi senyawa organik dan anorganik pada tumbuhan hanya ada satu arah yaitu mengarah ke atas, sehingga melawan arah gravitasi. Mengapa bisa mengarah ke atas karena struktur dari tumbuhan senidiri lah yang membuat transportasi senyawa organik maupun anorganik mengarah ke atas. Mineral dan zat hara diserap dari akar diedarkan ke daun melalui xylem yang jaraknya diatas akar. Sehingga harus melawan gaya gravitasi bumi maka dari itu waktu yang dibutuhkan untuk transportasi senyawa organik pada sel tumbuhan lebih lama dibanding dengan sel hewan.

Nah bagaimana nih para pembaca ? Pembahasan kali ini cukup menarik ya. Mungkin ada beberapa dari kalian yang dulunya bingung sekarang menjadi mendapat pencerahan. Menurut saya sendiri alasan yang saya berikan ini cukup logis dan masuk akal, serta menurut saya setuju kalau transportasi senyawa organik dan anorganik pada sel tumbuhan memerlukan waktu yang lebih lama adalah pilihan yang tepat. Ketiga alasan yang saya berikan tersebut mudah -- mudahan dapat meyakinkan kalian para pembaca bahwa transportasi senyawa pada sel tumbuhan memerlukan waktu yang lebih lama dibadingkan sel hewan.

Mungkin sekian penjelasan saya mengenai transportasi senyawa organik dan anorganik pada sel tumbuhan memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan sel hewan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Semoga juga para pembaca yang membaca artikel ini juga dapat atau tergerak hatinya untuk mulai menulis artikel seperti saya. Mohon maaf bila selama kalain membaca artikel ini terdapat beberapa kesalahan kata atau penulisan yang terjadi atau mungkin ada kata -- kata yang kurang berkenan di hati pembaca. Ini mungkin menjadi artikel saya yang pertama, saya akan memperbaiki kelsalahan yang saya perbuat di artikel ini dan memperbaikinya untuk artikel -- artikel saya selanjutnya serta saya masih akan terus lanjut membuat artikel yang berhubungan dengan biologi, jadi tunggu terus saja artikel saya yang selanjutnya.

Sekian, terimakasih.

AMDG.

Daftar Pustaka :

https://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis

http://www.softilmu.com/2014/08/pengertian-dan-macam-macam-transpor-zat.html

http://www.wawasan-edukasi.web.id/2016/12/mekanisme-transport-melalui-membran-pada-sel-hewan-dan-tumbuhan.html

https://biologigonz.blogspot.co.id/2014/01/transportasi-sel.html

http://www.biologi-sel.com/2012/12/pengertian-sel.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun