Mohon tunggu...
Adriyanto M
Adriyanto M Mohon Tunggu... Freelancer - Easy reading is damn hard writing!

Write as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever. - medium.com/@adriyanto

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Mengapa Sam Altman Dipecat oleh OpenAI dan Akhirnya Kembali Lagi?

18 November 2023   14:03 Diperbarui: 22 November 2023   14:24 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sam Altman ketika mengunjungi Indonesia (KOMPAS.com/Galuh Putri Riyanto)

Kejadian terbaru yang mengguncang dunia teknologi adalah pemecatan Sam Altman, CEO dan salah satu pendiri OpenAI, oleh dewan direksi perusahaannya sendiri. Sam Altman, yang telah menjadi tokoh kunci dalam kemajuan kecerdasan buatan, terpaksa meninggalkan jabatannya setelah masa kepemimpinannya yang penuh prestasi. Greg Brockman, salah satu pendiri OpenAI, segera berhenti pula sebagai protes atas pemecatan Altman.

Artikel ini akan membahas runtut kejadian pemecatan, alasan resmi yang disampaikan oleh dewan direksi, dan sejumlah spekulasi tentang penyebab di balik keputusan ini.

Update 22/11/2023: Tampaknya drama ini telah berakhir. Sam Altman kembali ke OpenAI sebagai CEO, Microsoft tetap mendukung penuh kerjasama mereka walau akhirnya Sam Altman tidak jadi bergabung ke Microsoft. Dewan Direksi OpenAI dirombak total, hanya satu anggota lama yang tinggal yaitu yaitu Adam D'Angelo (Founder dan CEO Quora), dengan tambahan dua anggota baru yaitu Bret Taylor (mantan CTO Facebook dan Co-CEO Salesforce) dan Larry Summers (mantan Menteri Keuangan AS). Dengan demikian, OpenAI tetap berstatus sebagai perusahaan nirlaba dengan backing penuh Microsoft. Menurut Elon Musk, kondisi ini lebih baik dari pada OpenAI akhirnya jatuh ke tangan Microsoft sepenuhnya, jika itu terjadi maka Microsoft akan menjadi pemegang hegemoni teknologi AI dunia dan akan jauh berada di garis depan dalam perlombaan menuju ke AGI.

Update 21/11/2023 (pagi): Setelah heboh akan bergabung ke Microsoft, Sam Altman menyatakan bahwa keputusan untuk hengkang ke Microsoft belum final, masih bisa berubah. Sebelumnya, Ilya Sutskever menyatakan menyesal telah ikut berpartisipasi bersama dewan direksi dalam memecat Sam Altman, dan bertekad untuk melakukan apa saja untuk dapat mengembalikan OpenAI seperti keadaan semula. Bahkan Ilya Sutskever ikut menandatangani surat yang ditujukan ke dewan direksi (dimana dirinya juga adalah bagian dari dewan direksi tersebut) meminta mereka semua mundur dan mengembalikan Sam Altman sebagai CEO. Artinya Ilya Sutskever sudah berpindah kapal dan ikut mendukung kembalinya Sam Altman. Ini membuat drama makin menegangkan. Jika benar OpenAI berhasil menyelesaikan masalah internal mereka dan kembali ke keadaan awal (minus dewan direksi lama), maka Microsoft akan kehilangan peluang menguasai penuh OpenAI. Saat ini Microsoft berstatus sebagai investor dari OpenAI (yang berstatus perusahaan nirlaba) dengan porsi 49%. Peraturan tidak mengizinkan adanya investasi melebihi 50% di perusahaan nirlaba. Dan posisi saat ini, Microsoft tidak memiliki suara atau wakil di dewan direksi, suatu posisi yang cukup rawan. Jika dia berhasil merekrut Sam Altman dan mayoritas karyawan OpenAI pindah ke tim AI Microsoft, plus komitmen pendanaan lebih dari USD 50 milyar untuk infrastruktur, maka praktis OpenAI akan menjadi "milik" Microsoft dan berubah total menjadi perusahaan komersial.

Update 21/11/2023: Banyak pihak menyimpulkan bahwa pemenang dari semua kekacauan ini adalah Microsoft, CEO Satya Nadella dengan kecerdikannya berhasil "mengakuisisi" OpenAI dengan harga $0 dan merekrut top talent mereka, Sam Altman. Saat ini 70% karyawan OpenAI mengirim surat resmi ke dewan direksi untuk meminta mereka mundur dan mengembalikan Sam Altman ke posisi CEO, jika tidak maka para karyawan akan pindah ke Microsoft yang telah menawari mereka jaminan untuk bergabung ke tim AI yang baru dibentuk di bawah pimpinan Sam Altman. FYI: Seluruh sumber daya AI yang dimiliki OpenAI ada di Azure milik Microsoft. Pengembangan AI mutlak memerlukan infrastruktur server yang mendukung. Saat ini Microsoft dalam posisi sangat menguntungkan untuk "mengakuisisi" OpenAI secara keseluruhan.

Update 20/11/2023 (malam): Berbagai isu dan kabar angin berseliweran, masih sulit untuk dipastikan kebenarannya. Namun, masalah komunikasi antara Sam Altman dengan dewan direksi kemungkinan berasal dari ketidakcocokannya dengan salah satu pendiri OpenAI yang sekarang menjadi satu-satunya founder yang duduk di dewan direksi yaitu Ilya Sutskever. Tokoh ini adalah salah satu jenius AI dibalik kesuksesan OpenAI. Ilya Sutskever direkrut oleh Elon Musk saat OpenAI pertama kali didirikan sebagai organisasi non-profit. Besar kemungkinan ada ikatan yang kuat antara keduanya, terutama pada komitmen terhadap visi awal OpenAI untuk menjaga agar perkembangan AI tidak malah menghancurkan peradaban manusia. Elon Musk, salah satu founder, keluar dari OpenAI karena adanya tabrakan kepentingan, pada saat itu Tesla juga sedang dikembangkan sebagai perusahaan AI. Dalam perkembangannya, OpenAI makin meninggalkan prinsip nirlaba dan menjadi komersial, semua terjadi dibawah kepemimpinan Sam Altman. Elon Musk sempat mengkritik hal ini, tetapi OpenAI tetap terus maju dan bahkan membuat kemitraan komersial milyaran dollar dengan Microsoft. Bisa jadi Ilya Sutskever makin tidak cocok dan akhirnya berhasil meyakinkan anggota dewan direksi lainnya untuk memecat Sam Altman. Masuk akal jika akhirnya Sam Altman malah direkrut Microsoft untuk basah sekalian membawa teknologi AI di jalur komersial. FYI: OpenAI, walaupun berbisnis ala komersial, tetapi struktur dan sistem manajemen organisasinya masih menggunakan sistem perusahaan nirlaba.

Update 20/11/2023 (sore): Akhirnya, setelah berkunjung ke markas OpenAI dengan mengenakan tanda pengenal sebagai tamu, Sam Altman memutuskan untuk tidak bergabung kembali ke OpenAI, tampaknya masalah "komunikasi" antar dirinya dan dewan direksi tak dapat dicarikan jalan keluarnya. Segera setelahnya, hanya 48 jam setelah pemecatannya, CEO Microsoft Satya Nedella mengumumkan via X bahwa Sam Altman akan bergabung ke Microsoft untuk memimpin tim baru yang disebutnya sebagai "advanced AI research team". Sebelumnya telah beredar memo yang berisi informasi bahwa Microsoft akan menggelontorkan anggaran raksasa lebih dari USD 50 milyar (setara Rp 750 triliun) untuk membangun infrastruktur pendukung AI ke depan. Taruhan yang sangat berani untuk menguasai pasar AI di masa depan dan sebagai fondasi membangun AGI (artificial general intelligence), dan terjawablah pertanyaan siapa yang akan mengelolanya. Apakah ini akhir dari drama korporat Silicon Valley? Kita terus pantau melalui posting ini.

Update 20/11/2023: Semakin banyak suara yang menghimbau agar OpenAI segera menyelesaikan apapun perselisihan yang terjadi dengan mantan CEOnya, termasuk Marissa Mayer (mantan CEO Yahoo) yang menyatakan bahwa OpenAI terlalu penting posisinya bagi dunia saat ini untuk diganggu oleh permasalahan yang harusnya bisa diselesaikan dengan komunikasi. Pada saat bersamaan COO OpenAI, Brad Lightcap, dalam memo internal ke karyawan menyatakan bahwa permasalahan yang terjadi antara dewan direksi dengan Sam Altman bukanlah masalah penyimpangan dalam pekerjaan atau apa pun yang terkait dengan praktik keuangan, bisnis, keselamatan, atau keamanan/privasi, tetapi disebabkan oleh "breakdown in communication" atau masalah komunikasi. 

Update 19/11/2023: Anggota dewan direksi OpenAI dikabarkan sedang berdiskusi dengan Sam Altman untuk mengajaknya kembali lagi menjadi CEO. Ini disebabkan adanya tekanan kuat dari Microsoft yang telah berinvestasi USD 13 milyar di OpenAI. Tekanan juga datang dari para pendukung Sam Altman di dalam OpenAI. Namun, tidak ada jaminan bahwa Sam Altman akan dapat segera kembali. Ini disebabkan struktur pengambilan keputusan di OpenAI yang berbasis sistem organisasi non-profit yang tidak memberi suara kepada investor. Keputusan final hanya dapat dilakukan dengan kesepakatan di dewan direksi.

Pemecatan seorang CEO oleh dewan direksi, meskipun merupakan kejadian yang relatif biasa di dunia bisnis, tetap menimbulkan ketidakwajaran karena idealnya hubungan antara CEO dan dewan harus bersifat sejalan dan harmonis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun