Mohon tunggu...
Adriyanto M
Adriyanto M Mohon Tunggu... Freelancer - Easy reading is damn hard writing!

Write as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever. - medium.com/@adriyanto

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Generasi Digital dan Kekuatan Politiknya, Menelisik Pikiran PSI Menggaet Kaesang

27 September 2023   11:12 Diperbarui: 27 September 2023   12:15 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari Microsoft Image Creator

Salah satu contoh entitas politik yang melihat fenomena ini dan memanfaatkannya adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai ini memiliki potensi besar untuk memanfaatkan kekuatan politik generasi muda ini. PSI memiliki platform politik yang progresif dan sesuai dengan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh generasi muda, seperti lingkungan hidup dan kesetaraan gender. Selain itu, kader-kader muda PSI yang energik menjadikannya lebih relevan bagi generasi muda.

Untuk memaksimalkan potensinya, PSI terus memperluas basis massa di kalangan generasi muda melalui kampanye yang efektif dan berkolaborasi dengan berbagai komunitas berbasis generasi digital. Mereka juga aktif membangun citra sebagai partai yang terbuka, transparan, dan mewakili aspirasi generasi muda.

Gerakan tak terduga mereka yang menggemparkan adalah keberhasilan mereka merekrut Kaesang, ikon anak muda yang masih berusia 28 tahun. Tak tanggung-tanggung, PSI langsung mendapuknya menjadi Ketua Umum. Kejadian ini menjadi viral di seluruh pelosok negeri, baik dari pihak yang melihatnya sebagai sesuatu yang positif maupun sebaliknya.

Para pendiri PSI tampak begitu yakin bahwa keputusan ini adalah titik mulai strategis bagi PSI untuk "gas pol" menjadi partai terkemuka di Indonesia. Mereka yakin bahwa Generasi Milenial seperti Grace Natalie yang berusia 41 tahun atau Giring Ganesha 40 tahun tak akan cukup "adaptif" bagi para pemilih generasi digital yang berjumlah lebih dari 100 juta orang itu. 

Tampaknya PSI yakin bahwa tidak cukup lagi bagi partai untuk sekedar merangkul dan memahami generasi muda, tetapi harus lebih jauh lagi yaitu langsung menjadi bagian dari generasi itu. Bro Ketua Kaesang adalah pengejawantahan pemikiran tersebut. Adakah pilihan lain pemimpin yang bisa masuk kategori Generasi Z dan Generasi Milenial yang bisa memberi efek sebesar Kaesang?

Sebagai pembanding, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sama-sama berusia 54 tahun, mereka termasuk Generasi X yang lahir tahun 1965-1980, saat ini berusia 43-58 tahun. Hampir dua generasi di atas Kaesang. Sementara Prabowo Subianto yang berusia 72 tahun masuk Generasi Boomer I, dua generasi di atas Anies dan Ganjar. Ada perbedaan generasi yang cukup jauh diantara mereka.

Apakah strategi PSI akan membuahkan hasil dalam meraup suara generasi muda sebanyak-banyaknya? Hanya waktu yang akan membuktikannya. Sejarah Revolusi Prancis mengingatkan kita bahwa merangkul generasi muda adalah kunci untuk mempertahankan kekuasaan dan mencapai kemajuan politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun