Mohon tunggu...
Adriyanto M
Adriyanto M Mohon Tunggu... Freelancer - Easy reading is damn hard writing!

Write as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever. - medium.com/@adriyanto

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

India: Calon Superpower Baru

24 Agustus 2023   20:14 Diperbarui: 25 Agustus 2023   05:33 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wahana antariksa Chandranayaan 3 (Ilustrasi dari Swarajya India)

Dunia baru saja menyaksikan momen bersejarah ketika wahana antariksa India, Chandrayaan 3, mendarat dengan sukses di permukaan Bulan. Wahana ini berhasil mendarat di kutub selatan Bulan, belum pernah ada pihak mana pun yang berhasil mendarat di wilayah itu. Keberhasilan ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan India menuju status sebagai negara superpower baru yang patut diperhitungkan.

Tidak banyak negara yang dapat mencapai prestasi mendaratkan wahana antariksa di Bulan. Sebelumnya, hanya Uni Soviet (Rusia), Amerika Serikat, dan China yang telah mengukir namanya dalam buku sejarah. Ketiganya adalah negara-negara yang telah memperoleh status superpower global. 

India, dengan prestasi pendaratan Chandrayaan 3, telah memperlihatkan kepada dunia bahwa negara ini tidak hanya mampu bersaing, tetapi juga unggul dalam bidang teknologi antariksa yang merupakan indikator kemajuan suatu bangsa. 

Prestasi ini menjadi semakin bermakna karena beberapa hari sebelumnya, wahana antariksa Rusia, Luna-25, gagal mendarat (crash landing) di Bulan. Rusia mendaratkan wahananya di Bulan terakhir pada tahun 1976, 47 tahun lalu, di masa kejayaan teknologi antariksa era Uni Soviet. Artinya, teknologi antariksa Rusia saat ini tidaklah lebih baik dari India.

Potensi SDM

Perjuangan ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang semangat manusia India yang luar biasa. Ketika siaran live pendaratan Chandranayaan 3 tersebut ditayangkan ke seluruh dunia, tampak ratusan insinyur-insinyur India di pusat komando ISRO (Badan Riset Antariksa India) merayakan kesuksesan mereka dengan sukacita. Kebahagiaan mereka adalah buah dari kerja keras, dedikasi, dan kecerdasan yang telah membawa mereka ke titik ini. 

Ribuan insinyur brilian India terlibat dalam proyek tersebut. Adakah negara lain yang mampu memobilisir ribuan talenta terdidik dan terpintar mereka untuk mendaratkan pesawat ke Bulan? Kecuali tiga negara sebelumnya? 

Teknologi antariksa adalah salah satu bidang rekayasa paling sulit dan rumit di dunia, hanya segelintir negara yang mampu melakukannya dalam skala besar. Faktor paling penting adalah ketersediaan sumber daya manusia yang cukup. Dan India punya banyak sekali talenta intelektual!

Dengan penduduk terbesar di dunia, India memiliki potensi tak terbatas untuk mengoptimalkan kecerdasan dan kreativitas dari jumlah penduduknya yang sangat banyak.

Kita dapat melihat contoh dari negara lain yang berhasil mencapai kemajuan teknologi dan ekonomi pesat. China telah menunjukkan bahwa kualitas dan jumlah sumber daya manusia yang berkualitas tinggi adalah kunci untuk mencapai kemajuan yang signifikan. Jika India mampu mengatasi kendala-kendala mendasar seperti pertikaian etnis, kemiskinan yang akut, dan ketidakcukupan pasokan pangan, maka pintu menuju pertumbuhan pesat dan kemajuan akan terbuka lebar.

Wawasan Global

Sebagai pengingat, sebelum momen bersejarah Chandranayaan 3 ini, peran global diaspora India sudah sangat diakui dunia. Talenta terpintar negeri ini telah terserap di berbagai penjuru dunia, dalam berbagai bidang. 

Banyak pemimpin bisnis perusahaan global berasal dari India, contoh nyata adalah Satya Nadella, CEO Microsoft yang lahir di kota Hyderabad. Kemudian Sundar Pichai, CEO Google, kelahiran Madurai. Bahkan, seorang warga keturunan India telah menjadi perdana menteri Inggris, sebuah negara yang pernah menjajah India selama berabad-abad. Dialah Rishi Sunak, putra seorang imigran asal India. Tidak hanya itu, Rameshbabu Praggnanandhaa, seorang grandmaster catur India yang masih berumur 18 tahun baru saja menembus masuk babak final kejuaran dunia catur.

Potensi kualitas manusia yang luar biasa itu, ditambah dengan kemampuan pekerja India untuk beradaptasi dan bersaing di pasar global telah menjadikannya pusat daya tarik bagi perusahaan-perusahaan besar yang mencari tenaga kerja berkompetensi tinggi. Ribuan, bahkan mungkin jutaan diaspora India bekerja dan menjadi motor penggerak ekonomi di berbagai negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, Singapura, dan banyak lainnya.

Potensi ini begitu nyata. Bagi sebagian negara pesaing India seperti China, potensi ini "menakutkan". 

Pemerintah India menyadari keunggulan negerinya. PM Narendra Modi menempatkan agenda untuk merangkul para diaspora India yang tersebar di seantero dunia sebagai salah satu program kerja utamanya. Dia berkeliling dunia untuk menjalin silaturahmi dan merangkul para "duta negeri" di berbagai negara dan berbagai perusahaan multinasional itu untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan tanah airnya. Banyak kerjasama internasional yang terjalin karena bantuan para diaspora tersebut. 

Salah satu faktor utama yang memberikan India keunggulan dalam konteks global adalah kemampuan berbahasa Inggris di kalangan masyarakatnya. Bahasa ini tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari, tetapi juga sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan dan komunikasi pemerintahan. Ini adalah keunggulan yang signifikan dibandingkan dengan negara lain seperti China.

Teknologi Berbiaya Rendah

Disamping itu, salah satu faktor yang membedakan India dalam kancah persaingan global adalah kemampuannya untuk menciptakan inovasi dengan biaya yang sangat rendah, terutama jika dibandingkan dengan pesaing dari negara-negara maju. Ini terbukti dalam proyek monumental Chandrayaan 3 yang hanya memerlukan biaya total sekitar USD 75 juta. Bandingkan dengan biaya peluncuran pesawat ulang-alik milik NASA, yang mencapai USD 450 juta per misi atau satu peluncuran. Bahkan Elon Musk, pendiri SpaceX, mengakui prestasi India dalam efisiensi teknologi dan penghematan biaya yang dilakukan ISRO. 

Prestasi ini menggambarkan kemampuan India dalam menghasilkan teknologi yang efisien namun tetap efektif. Bisa karena masih murahnya tenaga kerja terdidik di sana, bisa juga karena jeniusnya para insinyur India merekayasa teknologi yang canggih dengan biaya murah. Karakteristik unik ini bisa jadi juga disebabkan karena keterbatasan pemerintah India dalam penyediaan dana sehingga memaksa para insinyur melakukan terobosan yang signifikan.

Sebagai ilustrasi lain, pembuatan sebuah film Hollywood seperti "The Martian" saja menghabiskan dana sekitar USD 108 juta. Film ini tidak mengirim apapun ke planet Mars, hanya sebuah film. Dengan biaya jauh lebih rendah, ISRO mampu mendaratkan pesawat luar angkasa sungguhan ke Bulan. Keunggulan dalam efisiensi biaya ini menjadi salah satu aset berharga India untuk mencapai status superpower di berbagai bidang dalam segala keterbatasan yang mereka miliki.

Perguruan Tinggi Kelas Dunia

Satu hal lagi yang tak boleh dilupakan, India memiliki beberapa perguruan tinggi kelas dunia yang memiliki kekhususan di bidang teknologi. Salah satu yang paling terkenal adalah IIT (Indian Institute of Technology), semacam MIT atau ITB-nya India. Acceptance rate atau tingkat keketatan seleksi masuknya bahkan lebih sulit daripada Harvard. Jutaan lulusan terbaik SMA di India berlomba-lomba masuk IIT yang dipersepsikan sebagai kampus teknologi terbaik, serta jalan pintas masuk ke perusahaan top di seluruh dunia.

IIT adalah perguruan tinggi negeri di bawah Ministry of Education di India, memiliki lebih dari 20 kampus yang tersebar di berbagai kota di India. Salah satu yang banyak dikenal adalah IIT Kharagpur yang telah menghasilkan banyak pemuka teknologi dunia, salah satunya Sundar Pichai. 

Kampus-kampus ini menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, ini yang membedakannya dengan kampus lain di China, Jepang, atau Korea yang sebagian besar menggunakan bahasa pengantar lokal. Sehingga lulusan IIT, disamping sangat tinggi kualitas akademiknya, juga sudah fasih berbahasa Inggris, siap bersaing di pasar global.

Calon Negara Superpower

Dari semua pencapaian dan potensi ini, India memiliki peluang yang luar biasa untuk membangun dirinya sebagai negara superpower dalam waktu yang relatif singkat. Dengan kekuatannya di bidang teknologi, sumber daya manusia yang berlimpah, perguruan tinggi berkualitas dan kemampuan bahasa Inggris yang kuat, India sedang membangun fondasi yang solid untuk mengambil peran yang lebih besar dalam panggung dunia. 

Namun, harus diakui bahwa India masih menghadapi segudang masalah yang harus dipecahkan untuk bisa masuk dalam jajaran elite superpower dunia. Kemiskinan adalah salah satu masalah terbesar, India memiliki populasi lebih dari 1,4 miliar orang, dan sekitar 200 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan. Konflik agama dan etnis juga adalah problem laten, karena India adalah negara multikultural dengan beragam agama dan etnis. India juga adalah salah satu negara paling tercemar di dunia, dengan masalah lingkungan seperti pencemaran udara, air, dan tanah. Hal-hal tersebut menjadi hambatan besar dalam perjalanan menjadi negara maju.

Jika mereka mampu mengentaskan masalah-masalah itu dan bisa menarik banyak kerjasama internasional, India memiliki masa depan yang sangat nyata untuk menjadi kekuatan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun