Mohon tunggu...
Adriyanto M
Adriyanto M Mohon Tunggu... Freelancer - Easy reading is damn hard writing!

Write as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever. - medium.com/@adriyanto

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Ismail Marzuki: Seniman Jenius yang Sangat Produktif

29 Juli 2023   18:59 Diperbarui: 30 Juli 2023   07:42 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ismail Marzuki (Foto dari Wikimedia Commons)

Bisa dipastikan bahwa seluruh generasi di Indonesia menjelang dan setelah kemerdekaan pasti pernah mendengar dan mengenal salah satu karyanya. Jika kita pernah dengar lagu "Halo-Halo Bandung", itu adalah salah satu dari segudang karyanya. Ketika suasana hari raya Idul Fitri, lagu karyanya yang timeless selalu berkumandang di berbagai media, judulnya "Selamat Hari Lebaran".

Ismail Marzuki adalah salah satu komponis besar Indonesia yang namanya diabadikan sebagai pusat seni di Jakarta, yaitu Taman Ismail Marzuki (TIM). Ia lahir di Jakarta pada 11 Mei 1914 dari keluarga Betawi. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan bakat seni yang luar biasa, terutama di bidang musik. Ia belajar bermain gitar, saxophone, dan harmonium pompa di perkumpulan musik Lief Java. Ia juga menguasai berbagai genre musik, mulai dari keroncong, musik klasik, mars perjuangan, hingga musik tradisional.

Karena dia adalah pahlawan nasional dari kalangan seniman, bukan berarti dia hanya mencipta lagu perjuangan, karyanya melintas genre dan sektor. Semua karyanya jadi hits, dibuat dengan hati dan semangat. Karya-karyanya akan tetap hidup dan menginspirasi generasi Indonesia hingga akhir zaman. Ia adalah seniman jenius dengan tingkat produktivitas sangat tinggi. Padahal usianya sangat pendek, hanya 44 tahun.

Baca juga tulisan terkait tentang seniman jenius di era Renaissance di sini, bisa jadi Ismail Marzuki adalah Leonardo da Vinci atau William Shakespeare dari Indonesia.

Jika ingin mengenal dan dan mendapat inspirasi dari tokoh hebat ini, tontonlah web series karya Garin Nugroho ini. Dijamin Anda tergugah dan akan sadar bahwa Indonesia ternyata sudah punya seniman hebat, jauh sebelum generasi Melly Goeslaw.

Ismail Marzuki memulai debutnya sebagai pencipta lagu pada tahun 1931, ketika ia berhasil mengarang lagu "O Sarinah" yang syairnya dibuat dalam bahasa Belanda. Lagu ini merupakan salah satu karya awalnya yang menggambarkan kecintaannya kepada tanah air. Selanjutnya, ia menciptakan banyak lagu-lagu yang menjadi legenda dan masih dinyanyikan hingga saat ini. Beberapa di antaranya adalah:

- Keroncong Serenata (1935), sebuah lagu keroncong yang bermodus minor dan bernafaskan melodi yang melankolis.
- Roselani (1936), sebuah lagu yang membawa kita ke suasana romantis alam Hawaii di Samudra Pasifik.
- Kasim Baba (1937), sebuah lagu yang mengambil latar belakang "Hikayat 1001 Malam".
- Rayuan Pulau Kelapa (1944), sebuah lagu yang menggambarkan keindahan dan keragaman Indonesia sebagai negeri kepulauan.
- Halo-Halo Bandung (1947), sebuah lagu yang menjadi semangat perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda.
- Selendang Sutra (1950), sebuah lagu yang mengisahkan tentang seorang gadis yang menanti kekasihnya pulang dari medan perang.
- Gugur Bunga (1954), sebuah lagu yang didedikasikan untuk pahlawan nasional Ir. Soekarno.

Ismail Marzuki tidak hanya menciptakan lagu-lagu, tetapi juga berperan aktif dalam dunia seni peran. Ia menjadi penulis naskah dan sutradara beberapa film, seperti Air Mata Mengalir di Tjitarum (1948), Asrama Dara (1958), dan Djenderal Kantjil (1958). Ia juga menjadi pemimpin Orkes Studio Jakarta dan turut menyelenggarakan Festival Musik Nasional pertama pada tahun 1953.

Siapa gerangan dinda?
Bidadari dari surga
Ataukah burung kenari
Pembawa harapan pelipur hati?

Itulah salah satu penggalan lirik dalam lagunya "Payung Fantasi" yang menjadi hits besar di tahun 1955. Lagu dengan genre jazz ini merupakan cerminan jeniusnya Ismail Marzuki. Liriknya yang sangat puitis dengan permainan bahasa tingkat tinggi, memperlihatkan bahwa dia juga adalah penulis handal. Irama lagunya begitu fenomenal sehingga dengan mudah lekat dalam kepala pendengarnya. Kita secara tak sadar bersenandung refrain lagu ini karena memang ini lagu bagus.

Dan, tahukah Anda? Aliran musik jazz terkenal di Amerika Serikat antara tahun 1920-1940an. Kemudian free jazz, yang juga dikenal sebagai jazz avant-garde, suatu pendekatan baru jazz baru mulai muncul di tahun 1950-an dan kemudian berkembang jadi mainstream sepanjang 1960-an. Lagu jazz Ismail Marzuki ini sudah rilis di tahun 1955, artinya dia bukan komposer sembarangan. Walau hidup di negeri yang baru lepas dari penjajahan, visinya global dan dia tumbuh sejalan dengan berkembangnya musik dunia.

Dari sosok Ismail Marzuki, kita dapat belajar banyak hal, antara lain kecintaannya kepada tanah air. Ismail Marzuki menciptakan banyak lagu-lagu yang mengekspresikan rasa cinta dan bangga kepada Indonesia, baik dalam masa penjajahan maupun kemerdekaan. Lagu-lagu tersebut juga menjadi sumber motivasi dan inspirasi bagi rakyat Indonesia untuk berjuang dan mempertahankan kemerdekaan.

Tokoh ini memiliki bakat seni yang luar biasa dan mampu terus produktif menciptakan banyak karya-karya berkualitas dalam berbagai genre musik, bahkan pada saat sakit menjelang akhir hayatnya. Ia juga tidak hanya berkutat dalam bidang musik, tetapi juga film dan teater. Ia selalu mencari tantangan baru dan tidak pernah puas dengan apa yang sudah dicapai.

Sifat rendah hati dan serba sederhana adalah karakteristiknya yang menonjol. Ia tidak pernah sombong atau membanggakan diri atas karya-karyanya. Ia juga tidak pernah mengejar kekayaan atau kemewahan dari hasil karyanya. Ia hidup apa adanya dan selalu bersyukur. Namun, ketika dibutuhkan, dia adalah sosok yang kuat dan tangguh, keras memperjuangkan haknya, apalagi yang menyangkut kehormatan bangsa dan tanah airnya.

Mungkin akan lebih mudah bagi kita untuk mendapatkan gambaran tentang tokoh ini melalui pandangan para tokoh lain tentang diri seorang Ismail Marzuki. Berikut beberapa tokoh yang terekam memberi pendapat mereka:

- Soekarno: "Ismail Marzuki adalah pahlawan nasional yang telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan musik Indonesia. Lagu-lagunya penuh dengan semangat patriotisme dan nasionalisme, dan telah menginspirasi generasi bangsa Indonesia."
- W.S. Rendra: "Ismail Marzuki adalah maestro musik Indonesia. Lagu-lagunya indah, menyentuh, dan menggugah pikiran. Lagu-lagunya adalah harta karun budaya dan sejarah Indonesia."
- Tatang Soemantri: "Ismail Marzuki adalah pelopor musik Indonesia. Ia adalah salah satu komposer pertama yang menggunakan musik rakyat Indonesia dalam lagu-lagunya. Lagu-lagunya merupakan refleksi dari rakyat Indonesia dan budayanya."
- Gesang: "Ismail Marzuki adalah mentor dan temanku. Ia telah mengajariku segala sesuatu yang aku tahu tentang musik. Aku sangat berterima kasih atas bimbingan dan dukungannya."
- Eulis Zuraidah: "Ismail Marzuki adalah suami dan ayah yang penyayang. Ia juga seorang komposer yang brilian. Lagu-lagunya akan terus dinikmati oleh generasi mendatang."

Ismail Marzuki meninggal dunia pada 25 Mei 1958 di usia 44 tahun karena penyakit diabetes. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan gelar pahlawan nasional. Karya-karyanya akan tetap hidup dan menginspirasi generasi-generasi selanjutnya. Ia akan terus dikenang sebagai seniman jenius yang sangat produktif dan berjasa bagi bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun