Dari sosok Ismail Marzuki, kita dapat belajar banyak hal, antara lain kecintaannya kepada tanah air. Ismail Marzuki menciptakan banyak lagu-lagu yang mengekspresikan rasa cinta dan bangga kepada Indonesia, baik dalam masa penjajahan maupun kemerdekaan. Lagu-lagu tersebut juga menjadi sumber motivasi dan inspirasi bagi rakyat Indonesia untuk berjuang dan mempertahankan kemerdekaan.
Tokoh ini memiliki bakat seni yang luar biasa dan mampu terus produktif menciptakan banyak karya-karya berkualitas dalam berbagai genre musik, bahkan pada saat sakit menjelang akhir hayatnya. Ia juga tidak hanya berkutat dalam bidang musik, tetapi juga film dan teater. Ia selalu mencari tantangan baru dan tidak pernah puas dengan apa yang sudah dicapai.
Sifat rendah hati dan serba sederhana adalah karakteristiknya yang menonjol. Ia tidak pernah sombong atau membanggakan diri atas karya-karyanya. Ia juga tidak pernah mengejar kekayaan atau kemewahan dari hasil karyanya. Ia hidup apa adanya dan selalu bersyukur. Namun, ketika dibutuhkan, dia adalah sosok yang kuat dan tangguh, keras memperjuangkan haknya, apalagi yang menyangkut kehormatan bangsa dan tanah airnya.
Mungkin akan lebih mudah bagi kita untuk mendapatkan gambaran tentang tokoh ini melalui pandangan para tokoh lain tentang diri seorang Ismail Marzuki. Berikut beberapa tokoh yang terekam memberi pendapat mereka:
- Soekarno: "Ismail Marzuki adalah pahlawan nasional yang telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan musik Indonesia. Lagu-lagunya penuh dengan semangat patriotisme dan nasionalisme, dan telah menginspirasi generasi bangsa Indonesia."
- W.S. Rendra: "Ismail Marzuki adalah maestro musik Indonesia. Lagu-lagunya indah, menyentuh, dan menggugah pikiran. Lagu-lagunya adalah harta karun budaya dan sejarah Indonesia."
- Tatang Soemantri: "Ismail Marzuki adalah pelopor musik Indonesia. Ia adalah salah satu komposer pertama yang menggunakan musik rakyat Indonesia dalam lagu-lagunya. Lagu-lagunya merupakan refleksi dari rakyat Indonesia dan budayanya."
- Gesang: "Ismail Marzuki adalah mentor dan temanku. Ia telah mengajariku segala sesuatu yang aku tahu tentang musik. Aku sangat berterima kasih atas bimbingan dan dukungannya."
- Eulis Zuraidah: "Ismail Marzuki adalah suami dan ayah yang penyayang. Ia juga seorang komposer yang brilian. Lagu-lagunya akan terus dinikmati oleh generasi mendatang."
Ismail Marzuki meninggal dunia pada 25 Mei 1958 di usia 44 tahun karena penyakit diabetes. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan gelar pahlawan nasional. Karya-karyanya akan tetap hidup dan menginspirasi generasi-generasi selanjutnya. Ia akan terus dikenang sebagai seniman jenius yang sangat produktif dan berjasa bagi bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H