Dia tahu, memilih jalur pertama selalu akan menjadi pertempuran yang sulit dimenangkan. Para talenta terbaik di Silicon Valley yang direkrut Twitter telah terbukti gagal mengatasi masalah-masalah ini selama satu dekade terakhir.Â
Kenyataannya, tidak ada yang berhasil mengangkat valuasi Twitter. Elon Musk menyadari hal ini dan mengampil pilihan kedua.
Mari kita bayangkan diri kita berada di posisi Elon. Jika Anda harus mengubah Twitter menjadi perusahaan baru, suatu perusahaan apa yang suatu hari bisa memiliki valuasi $50 miliar, apa yang akan Anda lakukan?
Trend saat ini adalah perusahaan AI. Contohnya, OpenAI melonjak valuasinya dalam waktu singkat. Ini karena potensi luar biasa yang dimiliki AI untuk masa depan.Â
Dan Elon Musk telah terjun ke AI jauh sebelum maraknya AI di awal 2023. Tesla telah sangat dalam terjun di pengembangan teknologi AI melalui FSD (Full Seld Driving).
Masuk Bisnis AI
Lalu, bagaimana cara Twitter menjadi perusahaan AI?
Pertama, membuat perusahaan AI baru dengan merekrut peneliti AI/Machine Learning terbaik di dunia.Â
Ternyata, Elon Musk telah mendirikan perusahaan AI bernama xAI, hanya beberapa hari sebelum rebranding Twitter terjadi. Artinya, pemikiran ini sudah ada di benaknya jauh hari.
Kedua, melatih model AI baru dengan data teks selama 17 tahun berupa twit yang tersimpan di database Twitter yang luar biasa besar.Â
Data twit di Twitter dianggap sebagai salah satu aset paling berharga dalam membangun suatu model AI seperti ChatGPT. Terutama karena sifatnya yang berupa percakapan asli antar manusia.