Di tengah-tengah penghancuran ini, muncul tiga orang yang bercita-cita mempersatukan bangsa. Nobunaga yang ekstrem, penuh kharisma, namun brutal; Ieyasu yang tenang, berhati-hati, bijaksana, berani di medan perang, dan dewasa. Namun kunci dari tiga serangkai ini adalah Hideyoshi, si kurus bermuka (mirip) monyet yang secara tak terduga menjadi juru selamat bagi negeri porak-poranda ini.Â
Ia lahir sebagai anak petani, menghadapi dunia tanpa bekal apapun, namun kecerdasannya berhasil mengubah pelayan-pelayan yang ragu-ragu menjadi setia, saingan menjadi teman, dan musuh menjadi sekutu. Pengertiannya yang mendalam terhadap sifat dasar manusia telah membuka kunci pintu-pintu gerbang benteng, membuka pikiran orang-orang, dan memikat hati para wanita. Dari seorang pembawa sandal, ia akhirnya menjadi Taiko, penguasa mutlak Kekaisaran Jepang.
 Taiko (selain Musashi) merupakan karya besar Eiji Yoshikawa, penulis bestseller internasional, yang berisi pawai sejarah dan kekerasa,. pengkhianatan dan pengorbanan diri, kelembutan dan kekejaman. Sebuah epik yang menggambarkan kebangkitan feodal Jepang secara nyata.
 Resensi
 Meski Nobunaga-Hideyoshi-Ieyasu tidak termasuk (keturunan) Kaisar Jepang, dan usia kekaisaran Jepang jauh lebih tua dari masa mereka hidup dan masih ada hingga kini, dan tonggak sejarah Jepang modern (restorasi Meiji) terjadi ratusan tahun setelah mereka tiada ...
 Namun,
Jepang patut berterimakasih pada ketiga Tokoh Sentral Sejarah Jepang ini. Yang dengan keunikan karakter leadershipnya masing-masing, telah meletakkan jejak penting bagi sejarah negeri Jepang pada sekitar abad 16 Masehi.
Kekaisaran Jepang
Sejarah Kekaisaran Jepang cukup unik ( lihat : http://id.wikipedia.org/wiki/Kaisar_Jepang)
 Sudah muncul sejak 7 abad sebelum masehi, sejak Jimmu hingga Akihito sekarang sudah ada 125 Kaisar.
Memang lebih muda dibanding China, Mesir, Persia, dan Rumawi, tapi sekarang negeri-negeri itu sudah tidak lagi punya Kaisar. Namun dibanding Monarki dan Raja-Raja di Eropa saat ini, Jepang umurnya jauh lebih tua, apalagi dibanding Monarki di Indonesia ...