KetoFastosis (KF) Lifestyle :
1. Frequent Fasting
2. Very Low Carbohydrate
3. High Physical Activity
4. Low Stress
5. Sleep Quality
1. Frequent Fasting
Gaya hidup KF adalah lebih sering berpuasa dari pada makan. Durasi waktu berpuasa (jendela puasa) lebih panjang dari pada durasi waktu untuk makan (jendela makan).
Keseimbangan (homeostatis) yang diperoleh dengan cara puasa, adalah akar keseimbangan manusia yang sebenarnya. Dimana pada kondisi tanpa makanan (puasa), manusia akan mampu menemukan potensi terbaiknya dari sisi Psikologi, Metabolisme dan Sistem Immune. Ini terjadi karena puasa akan melatih kemampuan adaptasi tubuh terhadap stress dan ancaman yang terjadi di dalam tubuh dan menciptakan adaptasi untuk membentuk keseimbangan yang konkrit dan sempurna.
Baca :
http://www.ketofastosis.com/homeostasis-kondisi-puasa-vs-kondisi-makan
2. Very Low Carbohydrate
Gaya hidup KF adalah lebih banyak mengkonsumsi makanan dari unsur hewani yang kaya lemak dan protein dari pada makanan dari unsur nabati yang (pada umumnya) lebih dominan karbohidrat.
Lemak adalah sumber energi yang paling stabil di tubuh, dan memiliki potensial energi yang jauh lebih besar dibandingkan karbohidrat (glukosa) dengan perbandingan jumlah molekul yang sama.
Kelebihan lain dari lemak (FFA atau Ketone) sebagai substrate untuk energi adalah rendah nya ROS (Reactive Oxygen Species) / Radikal Bebas yang dihasilkan dari proses degradasi rantai karbonnya, untuk memperoleh ATP (Adenosine Tri-Phosphate) / Bio Energi.
Karbohidrat yang digunakan sebagai sumber energi utama akan menciptakan efek ketergantungan terhadap makanan, dan bertentangan dengan esensi manusia sebagai spesies yang seharusnya paling efisien dalam menggunakan energi dan paling mampu bertahan hidup pada berbagai kondisi alam.
Sebaliknya, lemak akan menjadi sumber energi yang efisien dan tidak menciptakan efek ketergantungan akan makanan setiap hari. Hal ini tentu searah dengan evolusi manusia yang produktif dan aktif di muka bumi sebagai makhluk paling superior di muka bumi.
3. High Physical Activity
Gaya hidup KF adalah lebih banyak bergerak/beraktivitas dari pada duduk/diam. Tubuh yang aktif bergerak memberi rangsangan positif bagi metabolisme tubuh (metabolic hormesis), terutama pada kondisi fastosis (puasa dan rendah glukosa). Hormesis (tantangan) terhadap metabolisme tubuh pada kondisi fastosis adalah strategi yang digunakan untuk melatih dan memperkuat kapasitas tubuh manusia untuk mendapatkan keseimbangan internal tubuh yang ideal (homeostasis).
Tubuh akan terus membakar glukosa pada kondisi makan, terutama dengan asupan yang kaya dengan karbohidrat dan gula. Dan menyisakan lemak di seluruh bagian tubuh. Dengan aktif bergerak di saat puasa, tubuh akan selalu membakar lemak (FFA & Ketone). Seperti halnya berlatih fisik dengan olahraga angkat beban (Resistance Training) atau daya tahan (Endurance Training). Kemampuan adaptasi tubuh terhadap kondisi puasa bisa selalu ditingkatkan dengan latihan rutin dan konsisten.
Bahkan sebenarnya, Puasa dan Olahraga banyak memiliki kesamaan dalam memberikan berbagai keuntungan dari sisi kesehatan manusia, seperti:
Meningkatkan penurunan lemak cadangan di tubuh (Fat Loss)
Meningkatkan sensitivitas hormon insulin
Meningkatkan metabolisme
Membuat bakteri-bakteri jahat di usus kelaparan
Memperpanjang rentang hidup manusia
Memperbaiki rasa lapar yang berlebihan
Meningkatkan rasa kenyang lebih cepat
Membuat apresiasi terhadap makanan menjadi lebih baik
Memperbaiki pola makan yang buruk (selalu makan dan selalu lapar)
Meningkatkan kapasitas dan fungsionalitas otak manusia
Meningkatkan respon sistem immune
Melawan sel-sel malignant / Cancer (Ketergantungan Glukosa untuk sumber energi sel secara fermentasi)
Memperbaiki Insulin Resistance dan diabetes
Membersihkan Fatty Liver
Memperbaiki berbagai masalah penurunan fungsi syaraf pusat di otak (Neurodegenerative disorder)
Meredam dan mengurangi Inflamasi (Iritasi)
Memicu regenerasi dan perbaikan sel-sel di tubuh
Menurunkan kadar lemak (Triglyceride) di darah
Menyeimbangkan tekanan darah
Memperbaiki masalah autoimmune, allergy dan hypersensitivity
Mengistirahatkan kerja sistem pencernaan yang menggunakan energi besar saat selalu aktif
Menurunkan gula darah
Menurunkan level hormon insulin
Meningkatkan sensitivitas insulin
Meningkatkan proses peluruhan lemak (Lipolysis) dan mobilisasi lemak bebas (FFA) sebagai sumber energi
Meningkatkan kapasitas oksidasi dari mitochondria (Generator Energi Sel) di dalam sel-sel tubuh
Meningkatkan hormon Glucagon, HGH (Human Growth Hormone), Adrenaline, Noradrenaline
Mereset kembali AMPK (AMP-Activated Protein Kinase) sebagai Master Regulator Metabolisme sel-sel di tubuh
Memicu pembelahan Mitochondria (Generator Energi Sel) yang akan meningkatkan kapasitas Oksidasi dan menekan level Radikal Bebas (ROS -- Reactive Oxygen Species) dari hasil metabolisme sel-sel di tubuh untuk memperoleh energi (ATP).
Memicu proses Autophagy, yang merupakan cara sel-sel di tubuh untuk mendaur ulang ekses protein berlebih didalam sel yang bersifat disfungsional dan membebani sel itu sendiri
Membersihkan Glycation (Karamelisasi) yang terjadi sebelumnya, akibat seringnya mengalami kondisi Hyperglycemic (Tinggi Gula Darah) karena menderita diabetes, insulin resistance, dan obesitas
Meningkatkan synaptogenesis (pembentukan synapse) dan remyelination (pembentukan myelin) yang akan meningkatkan kapasitas dan fungsionalitas dalam belajar dan berkembang.
Menurunkan level Oxidative Stress akibat abnormalitas metabolisme glukosa dari pola makan tinggi karbohidrat sebelumnya
4. Low Stress
Gaya hidup KF adalah menjadikan semua aktivitas sebagai ibadah (worship) sehingga menghadirkan ketenangan dalam jiwa dan kondisi spiritual yang tinggi, secara rutin melakukan penyegaran (recreation), dan selalu berpikir positif (positive tought).
5. Sleep Quality
Gaya hidup KF adalah istirahat yang cukup, Â setiap malam tidur lebih awal (di bawah jam 10 malam), dengan tidur yang berkualitas, sehingga bangun kembali keesokan hari dalam keadaan yang bugar dan ceria.
Jam beraktivitas, jam makan dan jam istirahat tubuh menyesuaikan dengan irama tubuh yang memiliki jam biologis yang sangat teratur dan berulang setiap hari (ritme sirkadian). Saat pagi hingga sore hari (06.00-15.00) kita harus lebih banyak bergerak dan beraktivitas. Sore hingga malam hari (15.00-21.00) saat yang efektif untuk asupan makanan. Malam hari (21.00-02.00) waktu yang paling efektif untuk tidur. Karena tidur yang berkualitas, dini hari (02.00-06.00) bangun dengan fisik yang bugar, jiwa yang tenang, hati yang ceria, untuk memulai aktivitas ibadah sejak dini hari (seperti tahajud, tilawah Al Qur'an, dll).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H