Hidupmu bebas perut kenyang lalu berkicau
Di halaman tempat hinggap kapan kalian mau
Aku duduk memandang dengan sakau
Kaliankah yang terlalu pintar menemukan?Â
Atau aku yang terlalu bangga dengan warisan halaman
Tak melakukan apa-apa kecuali menanam kebebalan
Hingga yang tumbuh hanya rambatan kecemburuan
Apakah kalian mentertawaiku?Â
Seiring makin penuhnya tembolokmu?Â
Pintarnya mereka atau bodohnya aku
Pertanyaanku kabur oleh angin lalu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!