Mohon tunggu...
Adri Wahyono
Adri Wahyono Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Pemimpi yang mimpinya terlalu tinggi, lalu sadar dan bertobat, tapi kumat lagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Kembang Tua

11 Mei 2016   09:22 Diperbarui: 11 Mei 2016   21:36 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: bjp-online.com

“Kalau kau sudah tahu, kenapa kau pikir bisa menemukan pilihan lain sebelum lapar datang lagi padamu?”

Aku mengangguk, “Rasa lapar itu seperti hantu. Aku akan mencoba menghilangkan ketakutanku.”

“Kau yakin bisa?”

“Entahlah...”

“Kalau kau masih laku, apa kau akan berpikir begitu?”

“Mungkin tidak. Hanya saja, cepat atau lambat aku memang harus memikirkannya, atau, mulai memikirkannya. Kenyataan tak bisa ditawar, dan kurasa, dulu kau juga begitu.”

“Ya, maka kau harus pintar.”

“Aku tak sepintar kau, Ceu'.”

“Kau bisa menyewa tempat.”

“Kurasa tidak, aku ingin lebih pintar darimu.”

“Sombong sekali kau.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun