“Kalau kau sudah tahu, kenapa kau pikir bisa menemukan pilihan lain sebelum lapar datang lagi padamu?”
Aku mengangguk, “Rasa lapar itu seperti hantu. Aku akan mencoba menghilangkan ketakutanku.”
“Kau yakin bisa?”
“Entahlah...”
“Kalau kau masih laku, apa kau akan berpikir begitu?”
“Mungkin tidak. Hanya saja, cepat atau lambat aku memang harus memikirkannya, atau, mulai memikirkannya. Kenyataan tak bisa ditawar, dan kurasa, dulu kau juga begitu.”
“Ya, maka kau harus pintar.”
“Aku tak sepintar kau, Ceu'.”
“Kau bisa menyewa tempat.”
“Kurasa tidak, aku ingin lebih pintar darimu.”
“Sombong sekali kau.”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!