Mohon tunggu...
Adri Wahyono
Adri Wahyono Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Pemimpi yang mimpinya terlalu tinggi, lalu sadar dan bertobat, tapi kumat lagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ratu Malam dan Sang Raja

4 Oktober 2014   00:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:28 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ya, Pak?" Aku membuka percakapan dengan memperbaiki suaraku yang sejenak tadi terlanjur parau oleh rasa kesal pada perempuan jalang yang nyinyir itu.

"Pak, di mana?" Tanya beliau dari seberang

"Sedang melepas ketegangan sejenak, Pak," aku menjawab dengan harapan dia mengerti. Pekerjaan untuk menjadikannya "Raja" di ambang kegagalan, sementara energi hampir tak tersisa lagi, kecuali alasan demi alasan yang kami rangkai sebagai pertahanan terakhir. Alasan untuk menutupi wajah kalah kami.

"Kita harus berkumpul jam tujuh, Pak!"

Asal kau sediakan kebutuhan kami saja! Kataku dalam hati.

"Baik, Pak!"

"Oke, saya sangat berharap, anda datang bersama langkah jitu untuk membalikkan keadaan!" Kata sang raja dari seberang.

Membalikkan keadaan? Menyuruh Tuhan menuruti keinginanmu? Dasar bodoh. Tapi, baiklah, tunggu apa yang bisa kupikirkan untuk membuatmu membiayai kami, kami tak punya "mesin atm" lagi. Kalau perlu kau bayar pelacur itu untukku!

"Kita punya banyak celah untuk itu, Pak,"

"Saya harap begitu, berapa pun terlalu mahal harganya jika yang kita dapat adalah kekalahan!"

"Kita akan melakukan apa pun!" Aku menjanjikannya kemenangan di awang-awang yang biasanya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun