Mohon tunggu...
Pendidikan

Kepunahan Bakteri, Mitos atau Fakta?

25 Agustus 2018   18:18 Diperbarui: 25 Agustus 2018   18:31 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, kita dapat melihat bahwa Dinosaurus dinyatakan telah punah, kepunahan terjadi adalah akibat dari jatuhnya asteroid, dimana kita ketahui, bahwa Dinosaurus merupakan organisme eukariotik. Tidak hanya dinosaurus saja, melainkan banyak binatang yang sudah punah. Tidak perlu jauh-jauh lihat saja yang dalam negeri seperti Harimau Jawa. 

Harimau ini telah dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an, akibat perburuan dan alih fungsi habitatnya menjadi lahan pertanian dan pemukiman. Namun bakteri, yang hidup jauh di masa sebelum dinosaurus adapun, tetap bertahan dan tidak punah. Jadi dapat disimpulkan bahwa bakteri sangatlah kuat karena terbukti dapat bertahan hidup lebih dari harimau bahkan dinosaurus yang ukurannya sangat besar dan merupakan binatang yang ganas.

Secara biologis, sebenarnya hal ini dapat dijelaskan. Sel eukariotik lebih kompleks dibandingkan dari sel prokariotik, artinya sistem yang dimiliki juga lebih kompleks dan mudah mengalami kerusakan karena semakin kompleks suatu sistem, semakin mudah suatu sistem mengalami kerusakan. Jadi perlu dilakukan inspeksi yang lebih dalam karena sistem yang kompleks.

Sedangkan sel prokariotik yang lebih sederhana, akan lebih sederhana pula sistem yang dimilikinya, membuat sel prokariotik lebih sulit mengalami kerusakan pada sistemnya. Jadi dapat dikatakan bahwa sel eukariotik lebih rentan terhadap perubahan lingkungan karena kompleksnya bagian-bagian internal sel yang dimiliki. Perubahan lingkungan atau paparan racun sedikit saja bisa menyebabkan rusaknya seluruh bagian sel. 

Sel prokariotik lebih tahan terhadap perubahan lingkungan karena kompleksitas bagian internal sel yang rendah dan kemampuan khusus seperti membentuk endospora, sehingga kemungkinan sel prokariotik bertahan hidup dari paparan bermacam-macam zat asing lebih tinggi daripada sel eukariotik bertahan hidup. Hal ini dapat terbukti dengan melihat bahwa  banyak hewan maupun tumbuhan (sel eukariotik) yang punah.

Sedangkan bakteri dapat terus beradaptasi dan tetap hidup, walaupun sebagian hidup di tempat ekstrim, seperti Halobacterium sp yang dapat hidup di tempat dengan kadar garam yang tinggi, Sulfobolus acidocaldirus dan Thermoplasma yang dapat hidup di kawah gunung berapi, dan bahkan Deinococcus radiodurans yang hidup di dalam air pendingin reaktor atom. Ini semakin membuktikan bahwa bakteri cukup kuat untuk hidup di bumi ini dan terus beradaptasi mengikuti perubahan-perubahan di bumi.

Dari analisa yang telah saya lakukan dan sampaikan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa bakteri tidak dapat punah. Kepunahan bakteri hanya dapat terjadi bila bumi ini hancur dan semua makhluk hidup punah. 

Hingga bakteri dapat menemukan tempat lain untuk hidup selain di bumi yang mungkin saja terjadi. Pasalnya, kontaminasi bakteri bumi di luar angkasa bukanlah hal baru. Beberapa organisme yang dikirim ke luar angkasa, seperti tardigrada dan E coli, terbukti mampu hidup di luar angkasa. Tapi selama bumi masih ada dan bertahan, secara biologis, kepunahan bakteri dapat dikatakan tidak mungkin untuk terjadi.

Demikianlah kiranya artikel singkat yang dapat saya jelaskan berkaitan dengan kepunahan bakteri yang didasari oleh analisa mulai dari apa itu bakteri hingga mencapai sebuah kesimpulan bahwa bakteri tidak akan punah selama bumi masih ada. 

Dari artikel ini, saya berharap, pertanyaan besar selama ini tentang kepunahan bakteri dapat terjawab, dan kiranya dapat menjadi sumber ilmu dan pengetahuan pembaca.

Dari artikel ini, saya harap pembaca tidak hanya mendapat pengetahuan baru mengenai kepunahan bakteri, tetapi juga bahwa Sang Pencipta menciptakan kita dengan kemampuan yang berbeda-beda, yang kecil belum tentu lebih lemah daripada yang besar dan begitu juga sebaliknya juga bahwa semua makhluk hidup diciptakan untuk saling melengkapi. Marilah kita saling tolong-menolong dan saling melengkapi. AMDG!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun