Metanogen : Bakteri yang dapat menghasilkan gas metana atau biogas yang berasal dari hidrogen dan karbon dioksida. Bakteri ini biasanya hidup di rawa dan bersifat dekomposer. Dekomposer merupakan organisme yang menguraikan bahan organik menjadi anorganik. Contohnya : Methanobacterium
Termodiasofil : Bakteri yang hidup di lingkungan ekstrim, panas dan asam dengan kondisi optimalnya 60- 80 C dan dalam Ph 2-4. Jadi, menurut saya, prokariotik jenis ini bertahan hidup di lingkungan dengan suhu panas yang tinggi dan juga kadar asam yang tinggi, sedangkan sel eukariotik (animalia, plantae) tidak dapat hidup di kondisi lingkungan yang seperti ini.
Sel prokariotik memiliki ciri yaitu autotrof atau berarti membuat makan secara mandiri. Ada dua jenis autotrof yang dilakukan sel prokariotik, yaitu fotoautotrof dan kemoautotrof.Â
Fotoautotrof berarti membuat makanan melalui bantuan sinar, dengan demikian sel prokariotik tidak memerlukan organisme lain saat berada di lingkungan ekstrim, sehingga sel ini dapat tetap hidup dan berkembang tanpa harus ada organisme lain. Sedangkan kemoautotrof berarti membuat makan sendiri dengan bantuan bahan kimia.
Sel prokariotik bereproduksi dengan cara aseksual yaitu dengan membelah diri, proses ini cepat berlangsung sehingga bakteri tetap dapat mempertahankan eksistensinya dari kepunahan di keadaan yang ekstrem. Tidak terjadi penyatuan gen di reproduksi jenis ini, perkembang biakan jenis ini akan berlangsung sangat cepat, dalam hitungan satu jam maka akan dihasilkan jutaan bakteri.Â
Pada umumnya bakteri akan bereproduksi dengan membelah diri, membelah diri akan berjalan dengan cepat karena tidak melalui tahapan pembelahan seperti pada sel hewan atau pada tumbuhan. Dengan teknik ini bakteri akan menggandakan DNA-nya dengan menyematkan di membran sel. Setelah terbentuknya DNA replika maka bakteri akan membagi tubuhnya menjadi dua sel dan akan terbentuk dua sel anakan yang mempunyai DNA identik dnegan induknya.Â
Setiap anak sel akan melakukan pembelahan lagi dalam waktu 20 sampai 30 menit, sehingga dnegan begitu akan dapat dihasilkan jutaan bakteri dalam waktu 10 jam, tentu saja dengan lingkungan yang mendukung.Â
Selain itu juga dengan cara seksual, yaitu konjugasi. Perkembang biakan dengan cara seksual memakan waktu lebih lama akan tetapi hasil dari reproduksi jenis ini akan menghasilkan jenis baru yang lebih kuat dibanding induknya. Konjugasi melibatkan dua sel bakteri yang dengan langsung akan melakukan tranfer genetik.Â
Teknik jenis ini pertama kali dikenalkan oleh Lederberg dan Tatum pada bakteri E.COli Plasmid merupakan DNA ekstra yang dimiliki oleh beberapa jenis bakteri. Pertukaran akan melalui jembatan konjungan yang dibentuk oleh bakteri konjungna yang menembus sel bakteri penerima atau F minus. Pili akan ditarik kembali setelah plasmid sudah selesai ditransfer.Â
Sebelum itu terjadi, bakteri donor atau F plus akan menggandakan plasmid sehingga terbentuk dua plasmid yakni asli dan replika. Plasmid replika akan ditransfer pada bakteri recipient atau F minus sehingga bakteri penerima sekarang bermutasi mempunyai kombinasi gen dari bakteri F plus.
Dengan ini, kita dapat mengetahui bahwa bakteri sudah sangat banyak jumlahnya karena merupakan salah satu organisme tertua dan memiliki kemampuan bereproduksi yang cepat. Jadi dapat disimpulkan bahwa akan sangat sulit bagi bakteri untuk punah jika dilihat secara kuantitas.