Mohon tunggu...
Adrianus Denis
Adrianus Denis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

a web wonderer with a curious mind

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontras Identifikasi Identitas Netflix: Boomers vs Millennial-Gen Z?

6 Maret 2021   12:46 Diperbarui: 6 Maret 2021   12:55 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : https://medium.com/artifact-analysis-harry-potter-and-the-chamber-of/1-circuit-of-culture-775baa20c675

Berlanjut Fase Literatur dimana manusia mulai mengetahui baca & tulis dan mulai menceritakan ceritanya lewat surat pribadi. Berkembang ke Fase Cetak dimana mulai ada surat kabar yang diproduksi secara massal agar informasi tersebar lebih luas, dan akhirnya sampai pada Fase Digital. Fase digital adalah masa sekarang, dimana pertukaran pesan dan juga budaya kita lakukan secara instan.

Kali ini, kita akan membahas satu fenomena budaya dengan salah satu elemen sirkuit budaya, yaitu identitas.

Identitas Netflix tidak berganti secara menyeluruh. Dalam arti, masih ada sekumpulan orang yang masih memberikan identitas Netflix sebagai “Dulu itu tempat saya meminjam DVD secara online”, “Netflix tempat beli DVD original dulu”. Biasanya, generasi Boomers yang akan melihat identitas Netflix seperti itu. Boomers disini maksudnya orang tua yang sekarang sudah tidak menggunakan Netflix sama sekali!

Ada kontras dalam identifikasi identitas Netflix pada generasi milenial dan generasi Z. Mereka yang lahir saat Netflix sedang atau sesudah melakukan proses perubahan model bisnis mereka menjadi Layanan Streaming. Jika ditanya mengenai identitas Netflix mereka akan menjawab satu nada dengan, “Netflix tempat nonton online itu kan?” atau “Streaming di Netflix paling oke!”

Ada Boomers masih menganggap Netflix sebagai tempat rental DVD andalan, sedangkan Milenial dan Gen-Z menganggap Netflix sebagai platform nonton film original dengan interface paling enak dilihat. 

Wow, terlihat ada kontras bukan?
Kontras yang ada mengenai identitas Netflix ini menjadi topik yang sangat unik untuk dibicarakan. 

Kok bisa ya Netflix diidentifikasi secara berbeda oleh generasi yang berbeda pula? Hal ini bisa kita simpulkan lagi dengan definisi budaya tadi. Makna yang ada di masyarakat tentang Netflix saat tahun 90an itu berbeda dengan makna tentang Netflix sekarang. Bagaimana satu artefak budaya

Jika budaya sudah berbeda, mana mungkin identifikasi identitas sebuah benda itu sama? Bukankah begitu?

Daftar Pustaka :

Hall, Stuart. (2003). The work of representation: ”Representation: CulturalRepresentations and Signifying Practices (Culture, Media andIdentities series). Ed Stuart Hall Sage publication.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun