Tidur malam panjang
Pada kamar rumahku
Tersentak bangun saat azan subuh
Berkumandang dari tetanggaku
Toleransi kami tidak diobrak abrik
oleh deru konvoi demontrasi ke istana negara
menuntut keadilan.pengakuan,dan kenyamanan beragama
Dari dulu hingga sekarang
Lambang Negara Garuda
Pancasila sudah mengurat akar
Dalam jati diri mansyarakat Indonesia
Bagai matahari yang selalu bersinar
Melewati seluruh pulau,laut,dan segala gunung serta lemba
Pancasila telah mengikat seluruh perbedaan jadi satu
Menghalau segala cara untuk meremukan tatanan negaraÂ
Yang sudah maju.
Wah,,masih pagi
Matahari belum bersinar
Di jalanan penuh dengan orang-orang
Menjajakan orasi politik sempit mengacaukan negara
Ada pedagang dan saudagar politik
Ada kendaraan politik lalu lalang mengajak kaum terpelajarÂ
Berontak terhadap ibu kandung Republik Indonesia
Menuntut keadilan,kesejahteraan,dan kemerdekaan berpendapat
Rahim Garuda tidak getar
Sekalipun diguncang hebat
Gempa demo dari Sabang sampai Merauke
Dalam rahim mengandung lima sila pancasila
Tak satu pun mengambil dengan paksaÂ
Dengan tujuan semu dan sementara
Bangun ,Nak,,!
Jangan ke jalan ikut demo
Mari, ke tempat belajarmu sebelum matahari terbit
Jemputlah matahari sebagai Pancasila
Untuk masa depanmu dan bangsa ini
Di pundakmu Ibu Petiwi menaru harap
Agar negara kita bermartabatÂ
Damai dan sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H