Mohon tunggu...
Adrianus Bareng
Adrianus Bareng Mohon Tunggu... Guru - Mengabdi Pada Nilai

Guru Bahasa Indonesia,Penulis,Pegiat Literasi di SMP Frater Maumere,Flores NTT

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Potret PISA, Pacu Karakter Gemar Membaca Siswa

9 Januari 2020   13:54 Diperbarui: 9 Januari 2020   14:24 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Untuk mengubah hasil potret PISA maka perlu gerakan karakter literasi. Tujuannya agar siswa terpacu untuk gemar membaca. Karakter gemar membaca merupakan bagian utuh dari delapan belas jenis karakter untuk membangun manusia unggul dan berakhlak mulia menghadapi tantangan global.

Gerakan Literasi Nasional diluncurkan 15 Agustus 2015 oleh mantan Mendikbud Anis Baswedan. Bersamaan itu Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menegah mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah untuk meningkatkan daya baca siswa sedangkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menggerakan literasi bangsa dengan penerbitan buku dan sosialisasi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Berpedoman pada buku Seri Pendidikan 18 Karakter bangsa ditulis oleh Maya Rianti dan Sugiharti, S.Pd, yaitu tentang karakter gemar membaca. Gemar membaca yang dimaksud adalah suka atau hobi  membaca buku, koran, majalah, komik, kamus/ensiklopedi atau bahan bacaan lainnya.

Kata orang membaca merupakan jendela dunia. Menggerakan siswa untuk membaca buku. Di tangan siswa kita mereka untuk lebih membaca buku ketimbang membaca di HP. Buku sangat luas isinya. Memuat sejumlah informasi yang paling lengkap. Teknologi hanya menyimpan kopian ulang dari buku.

Dalam buku seri pendidikan karakter gemar membaca juga memberikan banyak manfaat jika membaca buku tiap hari. Antara lain, memperluas pengetahuan, memberi kekuatan pada daya ingat, meningkatkan kosa kata,tumbuh rasa peduli sesama, mencerahkan hari, membangun rasa percaya diri, meningkatkan kreativitas, peningkatan kedisiplinan.

Membaca sebenarnya tidak memakai rumus atau menggunakan berbagai teknik yang ditawarkan dalam berbagai teori. Disarankan bacalah menurut gaya sendiri maka kelak seseorang siswa akan menemukan gaya sekaligus kegemaran yang akan menjadi karakternya.

Tidak gampang memang untuk kita melawan arus digital saat ini. Sangat dilematis bahkan dramatis. Butuh manajemen yang harus dibangun oleh keluarga, sekolah, dan masyarakat. Jika memang untuk mendongkrak rata-rata skor yang akan diperoleh setelah penilaian PISA maka karakter ini harus dipacu secara terus menerus dari sekarang.

Karakter gemar membaca yang hendak ditumbuhkembangkan bagi siswa perlu juga banyak motivasi dan tips yang tidak terlalu sulit. Banyak sekali pegiat-pegiat literasi untuk mewujudkan Gerakan Literasi Nasional punya ruang dan gaya berbeda-beda.

Tetapi punya tujuan sama agar siswa menjadi gemar membaca. Misalnya,siswa memilih buku yang sesuai, adanya tempat yang nyaman, membawa buku ke mana pergi, jadi anggota perpustakaan, klub membaca, bergabung dengan komunitas baca, dan masih banyak aksi konkrit lainnya.

Pengalaman skor membaca rendah yang diberikan oleh PISA juga merupakan akibat malas membaca siswa kita. Sikap atau karakter malas menjadi musuh bersama.

Bearagam alasan mulai dari sumber dan situasi yang kurang menguntungkan. Akan tetapi, akibat malas atau kurang membaca bisa berdampak pada hasil potret PISA antara lain, tertinggal dari informasi terkini, semakin dekat dengan kebodohan, kalah bersaing dengan orang lain, punya pandangan skeptis, mudah dibodohi atau ditipu, suka menyontek, serta dekat dengan kejahatan atau tawuran, korupsi dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun