Dengan adanya reward dan punishment, siswa menjadi lebih antusias dalam belajar. Mereka menganggap kegiatan belajar menjadi menyenangkan, bahagia, dan menarik. Selain itu, mereka terlihat lebih termotivasi dan lebih rajin dalam mempelajari bahasa Inggris. Namun, untuk penerapan punishment dalam pengajaran bahasa Inggris, beberapa siswa merasa malu, kurang percaya diri, dan khawatir.
Dalam mewujudkan pendidikan berkualitas yang selaras dengan target SDGs, penerapan reward dan punishment yang tepat memiliki peran penting. Reward dan punishment bukanlah sekadar cara untuk mengatur perilaku siswa, tetapi juga sebagai alat pendukung untuk membangun karakter positif, memperkuat hubungan antara guru dan siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan.Â
Dengan menggunakan pendekatan yang bijak dalam penerapan reward dan punishment, guru dapat memastikan bahwa proses pembelajaran tidak hanya efektif tetapi juga menghargai martabat serta kesejahteraan psikologis setiap siswa
Daftar Pustaka
A. R. Hakim, "The Implementation of Rewards and Punishments in Teaching English at Ninth Grade Students of MTSN 2 Boyolali," IAIN Surakarta, 2018
F. N. Jones and B. F. Skinner, "The Behavior of Organisms: An Experimental Analysis," Am. J. Psychol., 1939.
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajran, Jakarta: Bumi aksara, 2013).
R. E. Slavin, "Educational Psychology: Theory and Practic, (5th Edition)," Needham Height. MA Allyn Bacon, 1997.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H