Prabowo Subianto Djojohadikusumo lahir pada 17 Oktober 1951 di Jakarta. Ia adalah seorang jenderal purnawirawan TNI, politisi, dan pengusaha. Prabowo menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra dan Menteri Pertahanan Indonesia dari 2019 hingga 2024. Ia memiliki latar belakang pendidikan di Akademi Militer (Akmil) dan pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus.Â
Prabowo dikenal karena pengalaman politiknya yang luas, termasuk dua kali mencalonkan diri sebagai presiden pada 2014 dan 2019, serta kini sebagai presiden Indonesia ke-8 di 2024. Beliau adalah anak dari Soemitro Djojohadikusumo, seorang ekonom dan mantan menteri, dan Dora Marie Sigar, yang berasal dari keluarga terhormat di Sumatera Utara. Prabowo memiliki dua kakak perempuan, Biantiningsih dan Maryani, serta seorang adik laki-laki, Hashim.Â
Pada tahun 1983, Prabowo menikah dengan Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto), putri Presiden Soeharto, dan mereka memiliki seorang putra, Ragowo Hediprasetyo (Didit). Keluarga Djojohadikusumo memiliki latar belakang politik yang kuat, dengan hubungan erat ke berbagai tokoh penting di Indonesia.
Gibran Rakabuming Raka, lahir pada 1 Oktober 1987, adalah putra sulung Presiden Joko Widodo dan Iriana. Ia memiliki dua adik, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep. Gibran menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Orchid Park di Singapura dan melanjutkan ke Management Development Institute of Singapore serta University of Technology, Sydney.Â
Sebelum terjun ke politik sebagai Wali Kota Surakarta (2021-2024) dan kini Wakil Presiden (2024), ia sukses menjalankan bisnis kuliner seperti Chilli Pari dan Markobar. Gibran menikah dengan Selvi Ananda dan memiliki dua anak, Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah.
Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah resmi ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemenang Pilpres 2024. Salah satu program unggulan mereka, yang kini menjadi sorotan publik, adalah pemberian makan siang dan susu gratis di sekolah serta pesantren, disertai bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil guna mencegah stunting.
Program ini bukanlah hal baru di dunia. Jepang telah mengimplementasikan program serupa sejak 1889, yang kemudian diintegrasikan menjadi program wajib pada 1957. Berbagai studi menunjukkan bahwa program makan siang gratis dapat meningkatkan kualitas diet siswa, berpengaruh positif terhadap kesehatan dan prestasi belajar.
Namun, pelaksanaan program ini di Indonesia menghadapi tantangan signifikan. Pertama, isu pengadaan dan distribusi makanan harus dikelola dengan baik untuk memastikan kualitas dan keamanan. Kedua, penting untuk menjamin bahwa makanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan gizi anak-anak. Ada juga kekhawatiran mengenai potensi korupsi dalam pengadaan makanan.
Meskipun program ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesehatan anak-anak Indonesia, keberhasilannya sangat bergantung pada perencanaan dan pengelolaan yang efektif. Masyarakat akan menuntut pertanggungjawaban pasangan Prabowo-Gibran dalam mengimplementasikan janji-janji mereka selama lima tahun ke depan.
Presiden Prabowo Subianto telah resmi melantik Kabinet Merah Putih untuk periode 2024-2029, yang mencatatkan sejumlah perbedaan mencolok dibandingkan kabinet sebelumnya di bawah Joko Widodo. Dalam kabinet ini, Prabowo mengusung 48 menteri dan 56 wakil menteri, menjadikannya kabinet paling gemuk sejak Orde Baru hingga Reformasi.
Salah satu perbedaan utama adalah jumlah menteri koordinator (menko) yang meningkat menjadi tujuh, dari sebelumnya hanya empat. Lima dari tujuh menko diisi oleh ketua umum partai politik, menunjukkan penguatan posisi partai dalam pemerintahan. Selain itu, setiap kementerian kini memiliki wakil menteri, dengan total 56 wakil menteri, jauh lebih banyak dibandingkan kabinet Jokowi yang hanya memiliki 18 wakil menteri.