Mohon tunggu...
Adrian Putra Pratama
Adrian Putra Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sistem Informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini Bagaimana Islam Melahirkan Perkembangan Teknologi

16 Oktober 2024   16:31 Diperbarui: 16 Oktober 2024   16:31 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmuwan Muslim lainnya, seperti Al-Kindi dan Ibnu Sahl, juga berkontribusi signifikan dalam bidang optik. Ibnu Sahl, misalnya, menemukan hukum pembiasan cahaya hampir enam abad sebelum Snellius, yang umumnya dikreditkan atas penemuan ini di Barat.

Meskipun konsep transmisi data modern belum ada pada masa itu, pemahaman tentang sifat-sifat cahaya yang dikembangkan oleh ilmuwan Muslim menjadi fondasi penting untuk teknologi komunikasi optik di masa depan. Prinsip-prinsip pembiasan dan pemantulan cahaya yang mereka temukan menjadi dasar bagi pengembangan serat optik, yang saat ini menjadi tulang punggung jaringan komunikasi global.


5. Mekanisme Presisi dan Otomasi

Perkembangan mekanisme presisi dan otomasi dalam peradaban Islam dimulai pada masa keemasan, sekitar abad ke-8 hingga ke-13 Masehi. Dorongan untuk inovasi dalam bidang ini berakar pada kebutuhan praktis seperti pengukuran waktu yang akurat untuk ibadah, serta keinginan untuk memahami dan mereplikasi fenomena alam.

  • Mesin Otomatis

Salah satu tokoh paling berpengaruh dalam bidang ini adalah Al-Jazari, seorang insinyur Muslim abad ke-12 yang dikenal sebagai "Bapak Robotika". Karyanya, "Kitab fi ma'rifat al-hiyal al-handasiyya" (Buku Pengetahuan tentang Perangkat Mekanis yang Cerdas), menjadi rujukan penting dalam sejarah teknik mekanik. Al-Jazari merancang dan membangun berbagai mesin otomatis yang canggih, termasuk jam air, pompa, dan automata yang dapat melakukan tugas-tugas kompleks.

Salah satu pencapaian penting Al-Jazari adalah pengembangan sistem crankshaft-connecting rod, yang mengubah gerak rotasi menjadi gerak linear. Sistem ini menjadi dasar bagi banyak mesin modern, termasuk mesin pembakaran internal. Ia juga merancang mesin pembuat wudhu otomatis dan robot pelayan yang dapat menuangkan minuman, menunjukkan aplikasi praktis dari mekanisme presisinya.

Bani Musa bersaudara, tiga ilmuwan Muslim abad ke-9, juga memberikan kontribusi signifikan. Mereka menulis "Kitab al-Hiyal" (Buku tentang Perangkat Cerdas), yang menjelaskan ratusan perangkat mekanik dan hidrolik. Karya mereka mencakup desain katup otomatis, siphon self-trimming, dan berbagai alat musik otomatis.

  • Jam Mekanik

Pengembangan astrolabe, sebuah instrumen astronomi yang kompleks, oleh ilmuwan Muslim menunjukkan tingkat presisi tinggi dalam pembuatan instrumen. Astrolabe memerlukan perhitungan matematis yang rumit dan keahlian teknik yang tinggi untuk membuatnya. Instrumen ini digunakan untuk menentukan waktu, posisi bintang, dan arah kiblat, menggabungkan pengetahuan astronomi dengan keahlian teknik presisi.

Dalam bidang pengukuran waktu, cendekiawan Muslim membuat kemajuan signifikan. Mereka mengembangkan jam air yang lebih akurat dan canggih, serta merancang jam mekanik awal. Taqi al-Din, ilmuwan Ottoman abad ke-16, mendeskripsikan jam mekanik dengan mekanisme alarm dalam bukunya.

Inovasi dalam sistem irigasi juga menunjukkan keahlian dalam mekanisme presisi. Para insinyur Muslim mengembangkan sistem pengangkatan air otomatis dan kanal distribusi yang kompleks, yang memungkinkan pertanian di daerah kering.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun