Hal ini juga muncul karena di sini para karyawan lebih bersikap individualis dan tidak suka ikut campur atas kehidupan dan pekerjaan orang lain, ataupun jika berkelompok maka akan cenderung berkumpul dengan komunitas negara asal mereka. Semisal orang India sering berkumpul dengan orang India, orang Thailand dengan orang Thailand dan sebagainya.
Momen kami akan berkumpul dan bergabung bersama, ada di saat acara tertentu atau projek tertentu saja. Ehm, saya pikir hal ini mengurangi potensi per-ghibah-an di kantor ya, bless in disguise? Hehehe…
Beruntungnya saya di sini ada komunitas Indonesia, sehingga kebersamaan budaya saling bantu dan gotong royong masih saya rasakan.Â
Lebih dari itu, memang saya harus lebih proaktif dalam bekerja, khususnya untuk belajar berbagai proses dan way of working di sini. Berbeda Ketika saya di Indonesia di mana banyak sekali acara dan waktu untuk saling bercerita dan bergotong royong dalam berbagai hal termasuk dalam bekerja dan berbagai acara.
Komunikasi yang selama ini hanya berfokus utamanya pada Bahasa Indonesia sekarang kebanyakan saya gunakan dalam Bahasa Inggris, terutama untuk interaksi dan bekerja sehari-hari, berkolaborasi dengan rekan-rekan dari bp seluruh belahan dunia. Meski begitu, saya juga tetap menggunakan Bahasa Indonesia untuk pekerjaan-pekerjaan kontraktual dan pengadaan barang dan jasa di area Indonesia.Â
Hal ini tentu sangat bermanfaat setidaknya membuat saya dapat mengasah dan mempertajam kemampuan komunikasi dalam Bahasa Inggris saya.
Kedua, Kompensasi dan Fasilitas
Berstatus sebagai ekspatriat di perusahaan migas yang sekarang bertransformasi menjadi perusahaan energi terintergrasi internasional, tidak dipungkiri seiring juga dengan kompensasi yang diberikan.
Lebih jauh tinggal di Kuala Lumpur memang secara pribadi saya rasakan lebih sedikit mahal dalam beberapa aspek seperti makanan, sewa apartemen, biaya utilitas seperti air, listrik, dan biaya pendukung lainnya, dibandingkan dengan Jakarta dan beberapa daerah di Pulau Jawa dan Sumatra. Namun, dalam beberapa aspek justru sebaliknya apalagi mengingat transportasi umum di sini sangat bagus dan terintegrasi serta terjangkau.Â