Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

5 Alasan Mengapa Banyak Keturunan India "Menguasai" Dunia

24 Mei 2023   08:42 Diperbarui: 25 Mei 2023   00:04 1640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PM Inggris Keturunan India, Rishi Sunak. Sumber: AP Photo di Kompas.com

Dengan jumlah penduduk sebesar 1,429 Miliar jiwa berhasil menjadikan India dengan populasi terbesar di dunia mengalahkan Tiongkok pada 2023 ini.

Populasi yang tinggi tentu diiringi dengan beragam masalah di dalamnya, orang-orang keturunan India menjadikan kompetisi dan adaptasi adalah makanan sehari hari. Jika kamu tidak luar biasa dan bekerja keras, maka kamu tidak akan menjadi siapa-siapa.

Jadi jangan heran jika melihat rekan kita di kantor yang keturunan India terlihat "ambisius" dalam berbagai hal, mereka sudah terlatih untuk itu dan justru hal inilah yang membuat mereka dapat menapaki karir politik, bisnis, maupun usahanya secara optimal dan menjadi pucuk pimpinan.

Kedua, Arus Imigrasi

Tidak dipungkiri mirip seperti Tiongkok bahwa banyak warga India yang berimigrasi ke berbagai belahan dunia terutama di negara-negara yang membuka akses dan menerima imigrasi secara terbuka seperti Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.

Imigrasi warga keturunan India ini dilatarbelakangi oleh berbagai faktor seperti ekonomi, Pendidikan, budaya/agama dan lain sebagainya dan hal ini dilangsungkan jauh sebelum negara India sendiri berdiri. Bahkan penyebaran Islam di nusantara menurut salah satu teori dari para sudagar dan pedagang dari Gujarat, India. Belum lagi melihat fakta bahwa pusat dan muasal agama Hindu dan Buddha sendiri, jadi tidak heran penyebaran agama juga seiring dengan penyebaran manusia dari tanah Hindustan ini.

Selain itu di masa kolonialisme Inggris di India banyak juga warga negara India terutama golongan bangsawan yang akhirnya berimigrasi dan mengenyam pendidikan ke berbagai belahan negara di Eropa, terutama Inggris Raya. Mereka yang mendapatkan akses Pendidikan ini tentu mereka yang terpilih dan sebagian besar dari kasta atas di India.

Seiring berjalannya waktu anak-anak yang memiliki talenta luar biasa bahkan bukan dari kasta tinggi ataupun dengan keadaan ekonomi mencukupi dapat melanjutkan sekolah di berbagai penjuru dunia bahkan universitas-universitas terbaik di Amerika Serikat dan Inggris misalnya.

Ketiga, Berdirinya Sekolah atau Perguruan Tinggi dengan Kualitas Dunia

Setali tiga uang dengan faktor imigrasi sebelumnya, kehadiran universitas-universitas yang melahirkan talenta-talenta terbaik dengan kurikulum dan kualitas pengajaran kelas dunia seperti almamater dari Arvind Krishna CEO IBM, dan Mantan CEO Twitter, Parag Agrawal yaitu India Institute of Technology (IIT) adalagi Satya Nadella CEO Microsoft yang berasal dari Manipal Institute of Technology.

Selain itu juga ada Indra Nooyi, Mantan CEO Pepsico yang merupakan jebolan Madras Christian College dan PG Diploma from IIM Calcutta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun