Nah secara logika berbagi tentunya membuat sumber daya yang kita miliki berkurang baik uang, tenaga, pikiran dan sebagainya, namun percayakah kita bahwa sebenarnya berbagi justru mendatangkan lebih banyak rezeki dari yang kita bagi. Rezeki dalam hal ini tidak hanya dalam bentuk uang tetapi juga kesehatan baik fisik maupun mental, relasi, kesempatan, dan lain sebagainya
Saya sendiri merasakan manfaat dari berbagi ini berulang kali. Tanpa maksud menyombongkan ataupun jemawa hanya ingin menyampaikan sendiri manfaat dair berbagi ini untuk renungan kita bersama.Â
Suatu waktu saya pernah mengikhlaskan uang jajan saya yang tidak seberapa untuk disumbangkan kepada orang lain yang menbutuhkan, posisinya saat itu uang jajan itu adalah uang terakkhir yang saya miliki, namun saya yakin bahwa Allah tidak akan membiarkan saya kekurangan apalagi uang tersebut saya berikan kepada ornag yang membutuhkan.
Dan benar saja tidak berapa lama kemudian saya diberikan rezeki oleh Allah untuk menjadi juara sebuah perlombaan dengan hadiah yang lumayan bahkan berlipa-lipat dari uang yang saya donasikan.
Di lain waktu, saya membutuhkan akses terhadap seseorang dan sebuah institusi, dan tak dinyana justru saya dimudahkan mendapatkan akses tersebut dari orang yang dulu pernah saya bantu dengan cara yang tidak saya sangka.
Kemudahan-kemudahan dan bentuk rezeki lainnya ini juga seharusnya berlaku bagi semuanya. Ingatlah rumus bahwa berbagi sebenarnya adalah menanam benih kebaikan, dengan semakin banyak berbagi semakin banyak juga benih yang kita tebarkan dan suatu saat baik cepat maupun lambat kita akan mendapatkan hasilnya dari benih yang kita tanam.
Namun, ingat semakin baik kualitas benih kita makan hasilnya juga semakin baik, maka ketika berbagi maka bagikanlah hal terbaik yang kita miliki dan lihatlah manfaatnya.Â
Mulailah untuk membagikan dengan hal-hal terbaik yang kita miliki semisal kita memliki uang di saku kita 10 ribu rupiah, 20 ribu rupiah dan 50 ribu rupiah. Lalu apakah kita rela untuk memberikan 50 ribu kita dibandingkan 10 ribu?
Keempat, Menguji dan Melatih Kualitas Keikhlasan Diri
Ada yang mengatakan ketika memberi dari tangan kanan, maka tangan kiri kita tidak perlu mengetahuinya.