Mengenal Fenomena Flexing di Indonesia
Flexing merupakan istilah gaul atau slang word yang sering digunakan untuk merujuk kepada perilaku orang-orang yang kerap memamerkan kekayaannya di media sosial.
Fenomena ini semakin marak akhir-akhir ini terjadi di Indonesia terlebih dengan hadirnya media sosial yang menghapus batasan privasi orang-orang untuk menampilkan eksistensinya. Cukup dengan beberapa klik saja unggahan dengan nuansa flexing dapat dilihat banyak orang bahkan menjadi viral.
Banyak pro kontra di masyarakat kita atas fenomena ini. Banyak yang mengkritik fenomena flexing adalah sebuah bentuk kesia-siaan dan hanya menajamkan kesenjangan di antara masyarakat kita saja, ada juga yang mengkritik bahwa yang suka flexing hanyalah orang-orang yang sbetulnya belum tentu kaya atau bisa jadi hanyalah tipuan semata hasil pinjaman dan editan semata.
Merujuk komentar guru besar Universitas Indonesia sekaligus juga pendiri Yayasan Rumah Perubahan, Prof. Rhenal Kasali yang mengatakan bahwa yang dia ketahui adalah jika orang semakin kaya dan benar-benar kaya seharusnya semakin senyaplah dia.
"Salah satu pepatah yang saya ingat adalah poverty screams, but wealth whispers. Jadi benar sekali bahwa orang-orang yang kaya itu tidak berisik, agak malu membicarakan tentang kekayaan," kata Prof Rhenald seperti dikutip dari akun Youtube pribadinya, Jumat (21/1/2022).
Prof. Rhenald Kasali pun menambahkan menurut pendapatnya jika orang yang benar-benar kaya tidak akan melakukan flexing justru dia akan semakin menjaga privasinya.
"Jadi agak malu membicarakan tentang kekayaan. Kalau orang-orang masih melihat label harga atau mempersoalkan uang, biasanya mereka belum kaya. Jadi orang kaya itu biasanya diam-diam saja lah," ujar Prof. Rhenald Kasali.
Secara umum saya sependapat dengan Prof. Rhenald hal ini, lihat saja bagaimana orang-orang ultra kaya seperti Elon Musk atau Mark Zuckeberg yang kita dengar hampir tidak pernah cawe-cawe memamerkan kekayaan di media sosial. Bahkan Elon Musk sendiri diberitakan tidak memiliki aset berupa rumah pribadi atau Mark Zuckeberg yang hanya mengenakan pakaian atau kaos polos dengan warna yang sama hampir setiap harinya.
Tapi tidak dipungkiri ada juga orang-orang yang memang kaya dan dengan berbagai alasan memamerkan kekayaan dengan motif agar mendapatkan banyak sanjungan, atau demi citra dirinya, ataupun motif bisnis dan aktualisasi dirinya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!