Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menilik Keempat Sosok Kandidat Ketua Umum IKA POLBAN 2021-2023 dalam Debat Terbuka Sabtu Lalu

22 November 2021   08:38 Diperbarui: 22 November 2021   11:42 3192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liston S. Depari . Sumber: Media Kampanye Liston S. Depari

Debat Terbuka Calon Ketua IKA POLBAN-POLTEK ITB 2021-2023. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Debat Terbuka Calon Ketua IKA POLBAN-POLTEK ITB 2021-2023. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Tak kenal maka tak sayang, begitulah kira-kira ungkapan yang sering kita dengar. Bahwa kita tidak bisa hanya melihat seseorang dari kejauhan lalu memberikan asumsi-asumsi terhadap orang tersebut.

Kehadiran sosial media semata tidak jua cukup untuk mengukur kapabilitas dan kapasitas seseorang apalagi terkait dalam sebuah kontestasi pemilihan ketua organisasi alumni sebuah perguruan tinggi negeri.

Oleh karena itulah, tim Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan Umum Ketua Ikatan Keluarga Politeknik Negeri Bandung atau dulunya bernama Politeknik ITB (IKA POLBAN-POLTEK ITB) yang menjadi perpanjangan tangan forum Musyawarah Mufakat Perwakilan Prodi (MMPP) membuat acara debat terbuka pada 20 November 2021 secara daring melalui aplikasi Zoom.

Kali ini ada empat kandidat yang maju dalam kontestasi ini yaitu sesuai nomor urut pemilu adalah Afrizal Faisal Ali dari Teknik Energi 2010, Liston S. Depari dari Teknik Refrigrasi dan Tata Udara 1999, Adi Budiman dari Teknik Elektro 1995, dan Aslam Katutu dari Teknik Sipil 1989.

Panelis debat kali ini terdiri dari lima orang yaitu Yoni Media Purwana dari Administrasi Niaga 1989, Iwan Ridwan dari Teknik Kimia 1996, Endang Darwati dari Teknik Listrik 2002, Aulia Deswara dari Keuangan Perbankan 2008 dan saya sendiri Adrian Chandra Faradhipta dari Akuntansi Manajemen Pemerintahan 2007. Debat sendiri dipandu oleh Kafiuddin dari Refrigrasi dan Tata Udara 1987.

Dari empat jam debat para calon tersebut saya merangkum uraian tentang interaksi dan jawaban para calon ketua umum IKA POLBAN-POLTEK ITB sebagai berikut:

Pertama, Afrizal Faisal Ali

Afrizal Faisal Ali. Sumber: Media Kampanye Afrizal Faisal Ali
Afrizal Faisal Ali. Sumber: Media Kampanye Afrizal Faisal Ali
Afrizal Faisal Ali. Sumber: Media Kampanye Afrizal Faisal Ali
Afrizal Faisal Ali. Sumber: Media Kampanye Afrizal Faisal Ali

Yang muda yang berkarya begitulah tagline yang digaungkan oleh kandidat paling muda dari keempat calon ketua umum ini.

Keberanian Afrizal untuk maju dalam kontestasi ini sendiri telah mencatatkan sebuah keberanian sendiri bagi Afrizal yang membawa mandat dari Himpunan Mahasiswa Teknik Energi (HMTE).

Afrizal dalam debat kemarin terlihat dewasa, santai, dan strategis dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan para panelis ataupun dari kandidat lainnya, terbukti dengan hampir semua pertanyaan dijawab dalam rentang wkatu yang telah disediakan.

Jawabannya pun didominasi dengan menampilkan analisis serta program kerjanya secara terperinci dengan menggunakan metode ilmiah dalam dunia strategi bisnis. Hal ini juga mungkin terkait latar belakang Afrizal sebagai seorang Corporate Planning and Management Development di sebuah perusahaan tambang besar di Indonesia dan statusnya sebelumnya sebagai peneliti dan juga peminat energi terbarukan/alternatif.

Program kerjanya yang rinci ini sendiri ini sempat mengundang kritik dari Aslam Katutu, nomor urut empat yang mengatakan harusnya program kerja disusun bersama dengan tim bukan ditetapkan lebih awal di depan yang mengindikasikan program kerja hanya dirumuskan oleh ketua bukan tim yang berkolaborasi.

Dalam pembelaannya Afrizal mengatakan bahwa penting untuk merencanakan program kerja di depan untuk selanjutnya didiskusikan dan dikembangkan oleh tim yang berkolaborasi, alih-alih tanpa perencanaan dan arahan.

Di sisi lain saya mencatat juga calon nomor urut dua, Liston S. Depari menanyakan apa masalah krusial dan fundamental di IKA POLBAN sekarang, dan jawaban dari Afrizal tampaknya masih berkutat pada ranah strategis tanpa menyebut secara rinci masalahnya secara satu per satu secara lugas.

Program-program Afrizal yang dirincikan seperti adanya teknologi dan fasilitas kesehatan IKA POLBAN, rumah pintar, bimbingan jurnal ilmiah, kolaborasi UMKM dan inkubator start up dari alumni, digitalisasi dan lain sebagainya berfokus pada peran dan kehadiran IKA POLBAN bagi para alumni, meski juga mengundang kritik dari kandidat lain tentang feasibility merealisasikan program-program tersebut dalam jangka periode kepengurusan yang hanya dua tahun.

Kritis, berani dan peduli adalah rangkuman misi dari Afrizal Faisal Ali.

Kedua, Liston S. Depari

Liston S. Depari . Sumber: Media Kampanye Liston S. Depari
Liston S. Depari . Sumber: Media Kampanye Liston S. Depari
Visi, Misi, dan Program Kerja Liston S. Depari . Sumber: Media Kampanye Liston S. Depari
Visi, Misi, dan Program Kerja Liston S. Depari . Sumber: Media Kampanye Liston S. Depari

Seorang profesional yang malang melintang di dunia minyak dan gas internasional sekaligus pengusaha di bidang pertanian adalah rangkuman singkat dari seorang Liston.

Sedari awal Liston yang sempat menjabat sebagai Chief Business Development Officer dalam kepengurusan IKA POLBAN saat ini dan Ketua Non-aktif Ikatan Alumni Refrigrasi dan Tata Udara (IKARA)  menekankan perlunya adanya perbaikan signifikan dan penetapan fondasi organisasi yang lebih kuat, karena dia melihat kepengurusan saat ini banyak aspek legalitas serta peraturan yang agak terbengkalai.

Hal ini juga yang diungkapkan dalam visi dan misi serta program kerja yang dibuat oleh Liston yang mengedepankan nilai-nilai seperti produktif, kreatif, inovatif, kolaborasi dan kekeluargaan.

Di dalam debat terlihat Liston adalah seorang yang antusias, tajam dan bersemangat dalam berinteraksi dengan kandidat lainnya termasuk juga para panelis.

Dalam menanggapi pertanyaan dari Yoni yang merupakan founder UKM SAGA, Liston mengungkapkan bahwa kegagalan dia selama ini yang menjadi pelajaran adalah perlunya usaha keras untuk bisa menyatukan para anggotanya secara emosional ketika menjabat sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Refrigrasi dan Tata Udara, dan ini menjadi tantangan dan PR tersendiri bagi Liston apalagi jika terpilih menjadi Ketua IKA POLBAN nantinya.

Ditambahkan juga bahwa untuk mengatasi generation gap di IKA POLBAN nantinya ketika menjawab pertanyaan panelis Endang, menurut Liston diperlukan banyak silaturahmi dan diskusi yang intensif dan Liston menganggap dirinya sebagai generasi tengah dapat menjembatani kedua generasi baik "kolot-nial" dan "milenial" di tubuh IKA POLBAN nantinya.

Di sisi lain ketika menjawab pertanyaan Adi, kandidat nomor urut tiga ketika sempat bekerjasama dalam sebuah proyek yang terkait IKA POLBAN juga ternyata ada kendala yang timbul di dalam kolaborasi tersebut memang Liston sangat memperhatikan terkait hal-hal prinsipil dan fundamental dalam berbisnis dari aspek legalitas dan lain sebagainya, termasuk juga untuk alokasi waktu yang dia dedikasikan untuk IKA POLBAN nantinya.

Ketiga, Adi Budiman

Adi Budiman . Sumber: Media Kampanye Adi Budiman
Adi Budiman . Sumber: Media Kampanye Adi Budiman
Visi dan Misi Adi Budiman. Sumber: Media Kampanye Adi Budiman
Visi dan Misi Adi Budiman. Sumber: Media Kampanye Adi Budiman

Kesan rendah hati, membumi, dan berbicara halus adalah karakter yang kita dapatkan ketika melihat interaksi debat Adi dengan para panelis dan kandidat calon ketua umum lainnya.

Dengan klaim keberhasilan sekitar 40 acara yang sudah terwujud dan berkontribusi bagi alumni selama memimpin IKA POLBAN sebagai Ketua Harian dibawah pengampuan Agus Mulyawan sebagai Ketua Umum, membuat Adi yakin bahwa memimpin IKA POLBAN adalah panggilan jiwa dirinya untuk terus memperbaiki organisasi ini.

Adi yang sekarang fokus sebagai pengusaha di berbagai bidang ingin menjadikan IKA POLBAN sebagai tempat semua alumni bisa "Bersatu, Berdaya, dan Bermanfaat (3B)."

Dalam tanggapannya terhadap pertanyaan panelis Iwan Ridwan terkait kolaborasi dengan kampus, Adi mengatakan bahwa penting untuk dapat terus berkolaborasi secara intensif dengan kampus termasuk dia mendukung agar IKA POLBAN dapat menjadi bagian yang lebih terlibat dalam kehidupan kampus dna mendukung agar puncak pimpinan POLBAN dipegang juga oleh lulusan POLBAN dan perubahan POLBAN menjadi status BHMN seperti kampus-kampus yang lebih dahulu menjaid BHMN seperti ITB agar lebih mandiri dan lincah dalam berkolaborasi dengan IKA POLBAN termasuk dalam pengelolaan keuangannya.

Ditambahkan juga dalam menanggapi pertanyaan dari Aulia Deswara terkait green economy bahwa bisa saja IKA POLBAN melakukannya dengan fokus pada bisnis pertanian dengan pendekatan yang lebih hijau berkolaborasi dengan para alumni dari bidang-bidang terkait, dengan  modal pengalaman sebagai Ketua Harian selama beberapa tahun ini serta di dunia profesional lainnya Adi yakin dapat memimpin IKA POLBAN nantinya lebih baik jika terpilih.

Adi juga mengakui bahwa IKA POLBAN saat ini juga memerlukan pembenahan dari berbagai sisi dan tidak dapat berjalan sendiri diperlukan peran dari semua pihak yang terlibat untuk mengelola organisasi besar ini.

Keempat, Aslam Katutu

Aslam Katutu. Sumber: Media Kampanye Aslam Katutu
Aslam Katutu. Sumber: Media Kampanye Aslam Katutu

Aslam Katutu adalah kandidat paling senior dengan segudang pengalaman bahkan berhasil memimpin sebuah mega proyek pembangunan jalan tol yang menyerap dana lebih dari 500 miliar rupiah dan sekitar 2.000 anggota dan terbangun tepat waktu. Belum lagi pengalamannya di berbagai organisasi baik lokal maupun nasional.

Panggilan jiwa untuk mengabdikan diri pada almamaternya adalah motivasi utama Aslam untuk menyalonkan diri sebagai Ketua Umum IKA POLBAN-POLTEK ITB.

Meski sempat ada miskomunikasi antara POKJA dan Aslam Katutu sehingga tidak dapat mengikuti debat dari awal, namun dengan kerendahan hati dan semangat kebersamaan semua pihak akhirnya Aslam dapat mengikuti debat pada sesi panelis terakhir serta diberi kesempatan menjawab pertanyaan panelis-panelis sebelumnyan.

Aslam dalam menanggapi pertanyaan tentang generation gap dari panelis Endang mengatakan bahwa salah satu solusinya  perlunya ada membuka ruang-ruang bagi alumni menjadi pembicara atau mengisi kuliah tamu di POLBAN agar tercipta interaksi dan saling memahami antar-generasi sejalan dengan misinya untuk mengutamakan hubungan "Abang-Adik" sesama alumni POLBAN.

Aslam mengatakan jika terpilih sebagai ketua dia akan memberi ruang anggotanya untuk berkreasi dan bekerjasama menyusun program kerja, karena seyogyanya menurut Aslam program kerja baiknya dirumuskan bersama bukan ditetapkan di awal.

Asalam juga mengakui mencoba berbisnis ternyata tidak semudah itu dan saat ini pun dia masih belajar untuk mencoba sukses dalam merintis bisnis.

Debat Terbuka Calon Ketua IKA POLBAN-POLTEK ITB 2021-2023. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Debat Terbuka Calon Ketua IKA POLBAN-POLTEK ITB 2021-2023. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Dari keempat kandidat yang luar biasa tadi ada sebuah benang merah serta semangat yang sama untuk sama-sama memajukan IKA POLBAN-POLTEK ITB ini meski dengan pendekatan dan strategi yang berbeda-beda

Mereka sepakat ada hal-hal fundamental yang mestinya dibenahi dalam organisasi ini tercermin dari jawaban para kandidat ketika menanggapi pertanyaan panelis saya sendiri terkait digitalisasi data, akuntabilitas, keuangan serta check and balances di tubuh IKA POLBAN.

Mereka juga sepakat bahwa AD/ART perlu ditinjau ulang serta peran-peran organel IKA POLBAN lainnya seperti Dewan Pembina dan Dewan Pengawas harus benar-benar hadir untuk menjalankan fungsi kontrol dan checks and balances di dalam tubuh IKA POLBAN.

Penghindaran conflict of interest serta praktik-praktik yang mengabaikan aturan dan legalitas yang jelas pun perlu menjadi PR tersendiri bagi siapapun yang terpilih nantinya.

Pengelolaan keuangan serta akuntabilitas semisal pembuatan laporan SPJ dan LPJ secara berkala perlu menjadi perhatian tersendiri bagi pengurus ke depan, karena saat ini hal-hal ini masih terabaikan.

Semua kandidat dengan semangat kebersamaan pun siap untuk berkolaborasi dalam memajukan IKA POLBAN ke depan.

Demikianlah rangkuman tentang keempat sosok kandidat Ketua Umum IKA POLBAN masa bakti 2021-2023.

Kita doakan yang terbaik untuk mereka semua dan pemilu IKA POLBAN ini berjalan lancar dan membuahkan Ketua Umum serta pengurus yang terbaik untuk IKA POLBAN nantinya.

Jangan lupa gunakan hak pilih kita semua sebagai bagian partisipasi aktif kita membangun IKA POLBAN.

Jalan-jalan ke Pulau Madura

Janganlah lupa membeli ketan

Jika Akang Teteh peduli dengan almamater kita

Jangan lupa ikut memilih dalam pemilu IKA POLBAN

 

Tabik!

*semua uraian di atas adalah pendapat saya pribadi yang mungkin saja dipersepsikan berbeda bagi pihak-pihak lainnya. Untuk lebih rinci dan jelas seluruh calon pemilih diharapkan mencari informasi lebih lengkap terhadap para kandidat Ketua Umum IKA POLBAN 2021-2023 dan jangan lupa untuk memilih pada 27 November 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun