Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menilik Keempat Sosok Kandidat Ketua Umum IKA POLBAN 2021-2023 dalam Debat Terbuka Sabtu Lalu

22 November 2021   08:38 Diperbarui: 22 November 2021   11:42 3192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liston S. Depari . Sumber: Media Kampanye Liston S. Depari

Adi yang sekarang fokus sebagai pengusaha di berbagai bidang ingin menjadikan IKA POLBAN sebagai tempat semua alumni bisa "Bersatu, Berdaya, dan Bermanfaat (3B)."

Dalam tanggapannya terhadap pertanyaan panelis Iwan Ridwan terkait kolaborasi dengan kampus, Adi mengatakan bahwa penting untuk dapat terus berkolaborasi secara intensif dengan kampus termasuk dia mendukung agar IKA POLBAN dapat menjadi bagian yang lebih terlibat dalam kehidupan kampus dna mendukung agar puncak pimpinan POLBAN dipegang juga oleh lulusan POLBAN dan perubahan POLBAN menjadi status BHMN seperti kampus-kampus yang lebih dahulu menjaid BHMN seperti ITB agar lebih mandiri dan lincah dalam berkolaborasi dengan IKA POLBAN termasuk dalam pengelolaan keuangannya.

Ditambahkan juga dalam menanggapi pertanyaan dari Aulia Deswara terkait green economy bahwa bisa saja IKA POLBAN melakukannya dengan fokus pada bisnis pertanian dengan pendekatan yang lebih hijau berkolaborasi dengan para alumni dari bidang-bidang terkait, dengan  modal pengalaman sebagai Ketua Harian selama beberapa tahun ini serta di dunia profesional lainnya Adi yakin dapat memimpin IKA POLBAN nantinya lebih baik jika terpilih.

Adi juga mengakui bahwa IKA POLBAN saat ini juga memerlukan pembenahan dari berbagai sisi dan tidak dapat berjalan sendiri diperlukan peran dari semua pihak yang terlibat untuk mengelola organisasi besar ini.

Keempat, Aslam Katutu

Aslam Katutu. Sumber: Media Kampanye Aslam Katutu
Aslam Katutu. Sumber: Media Kampanye Aslam Katutu

Aslam Katutu adalah kandidat paling senior dengan segudang pengalaman bahkan berhasil memimpin sebuah mega proyek pembangunan jalan tol yang menyerap dana lebih dari 500 miliar rupiah dan sekitar 2.000 anggota dan terbangun tepat waktu. Belum lagi pengalamannya di berbagai organisasi baik lokal maupun nasional.

Panggilan jiwa untuk mengabdikan diri pada almamaternya adalah motivasi utama Aslam untuk menyalonkan diri sebagai Ketua Umum IKA POLBAN-POLTEK ITB.

Meski sempat ada miskomunikasi antara POKJA dan Aslam Katutu sehingga tidak dapat mengikuti debat dari awal, namun dengan kerendahan hati dan semangat kebersamaan semua pihak akhirnya Aslam dapat mengikuti debat pada sesi panelis terakhir serta diberi kesempatan menjawab pertanyaan panelis-panelis sebelumnyan.

Aslam dalam menanggapi pertanyaan tentang generation gap dari panelis Endang mengatakan bahwa salah satu solusinya  perlunya ada membuka ruang-ruang bagi alumni menjadi pembicara atau mengisi kuliah tamu di POLBAN agar tercipta interaksi dan saling memahami antar-generasi sejalan dengan misinya untuk mengutamakan hubungan "Abang-Adik" sesama alumni POLBAN.

Aslam mengatakan jika terpilih sebagai ketua dia akan memberi ruang anggotanya untuk berkreasi dan bekerjasama menyusun program kerja, karena seyogyanya menurut Aslam program kerja baiknya dirumuskan bersama bukan ditetapkan di awal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun