Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Berhenti Menulis di Kompasiana Meski (Mungkin) Tulisan Kalian Dianggap Picisan

16 Agustus 2021   20:19 Diperbarui: 16 Agustus 2021   20:54 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: youtube.com/Theta Omega TV

Benar saya setuju tidak ada yang sempurna termasuk admin K dan saya sendiri pastinya, mungkin terkadang kita melihat suatu tulisan yang bernas tetapi hanya menjadi pilihan alih-alih tulisan yang acak kadut menjadi artikel utama, tetapi sekali lagi ada nilai yang tak tertangkap mata dan pikiran kita mungkin dalam artikel-artikel tersebut sehingga pantas menjadi artikel utama.

Jika pun Anda tidak senang ya sila membuat tulisan yang lebih baik terus berusaha agar dapat menyandang artikel utama entah itu tulisan yang dalam dan berat pembahasannya atau ya sekadar berbagai informasi yang mungkin receh tapi bermanfaat bagi pembacanya.

Satu lagi yang ingin saya bahas terkait jumlah view. Saya bingung sebenarnya harus menyalahkan siapa jika view artikel seseorang tinggi entah karena kontroversi yang penulis tuangkan dalam tulisan atau karena tulisan tersebut bernilai manfaat.

Ah saya masih mengingat momen-momen rekan-rekan kompasianer saya mengucapkan terima kasih karena tips and trik yang saya sampaikan bermanfaat bahkan dipraktikan dalm kehidupan sehari-harinya. Ah saya juga senang artikel saya yang membahas politik dan tema kekinian menjadi inspirasi bagi lainnya untuk menulis. Alhamdulillah bahkan ada rekan saya di media sosial yang terkadang menuliskan pesan kapan saya menulis artikel baru untuk dia baca dan bertukar pikiran terhadap tema yang saya tuliskan.

Sila jika ada yang menganggap pernyataan saya selanjutnya ini berlebihan, tapi benar merendahkan karya orang lain adalah bentuk pengkerdilan proses buah dari kesombongan.

Pengakhiran saya ingin menyampaikan pesan kepada seluruh kompasianer untuk jangan berhenti menulis, tuliskan apa yang kalian suka, tuliskan apa yang ada di pikiranmu, jangan fokus kepada sebagian oknum yang hanya berdelik dibalik pamor kualitas tulisan, senioritas, tingginya angka keterbacaan dan lain sebagainya, tetapi ingat kita di rumah besar Kompasiana ini tidak anti untuk mengkritik dan dikritik jika untuk kebaikan dengan cara yang tepat bukan merendahkan pastinya.

Selamat menulis!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun