Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Hanya 17 Bulan Menjabat, PM Malaysia Muhyiddin Yassin Akhirnya Mengundurkan Diri

16 Agustus 2021   16:09 Diperbarui: 17 Agustus 2021   04:37 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PM Malaysia Muhyiddin Yassin. Sumber: AP via cncbindonesia.com

Hal ini juga diperparah karena rendahnya dukungan masyarakat dan politisi lainnya yang melihat kepemimpinan Muhyiddin tidak efektif dalam menahkodai Malaysia di masa pandemi dengan dampak di multi dimensi baik dari kesehatan, ekonomi, politik dan sosial.

Muhyiddin Yassin. Sumber: AP via cnbcindonesia.com
Muhyiddin Yassin. Sumber: AP via cnbcindonesia.com

Kenaikan kasus positif Covid-19 di Malaysia diketahui meningkat tajam beberapa waktu belakangan ini, dikarenakan serbuan varian delta serta masalah vaksinasi dan penanganan pandemi yang tidak optimal oleh Muhyiddin dan kabinetnya.

Muhyiddin juga dikecam publik Malaysia karena kerap mengeluarkan kebijakan pembatasan serta aturan terkait lainnya secara sepihak tanpa merundingkannya dengan berbagai stakeholders terutama Raja Malaysia yang memiliki kuasa kuat dalm konstitusi Malaysia.

Bahkan Muhyiddin pernah secara terang-terangan berbeda jalan dengan instruksi dan titah Raja Malaysia, sehingga membuat Raja mengecam dan beberapa kali memberikan teguran Muhyiddin dalam pidato resminya.

Penunjukan Perdana Menteri Selanjutnya

Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah. Sumber: reuters via tempo.co
Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah. Sumber: reuters via tempo.co

Episode kemelut politik Malaysia tampaknya tidak akan langsung selesai. Karena setelah pengunduran diri Mahyuddin, maka diperlukan sosok Perdana Menteri baru untuk mengisi jabatan yang kosong tersebut.

Pemilu tampaknya tidak menjadi opsi yang memungkinkan apalagi di tengah menanjaknya jumlah kasus positif Covid-19 di Malaysia.

Di samping itu, parlemen sendiri terpecah belah dan tidak ada pihak yang mengklaim menjadi mayoritas mutlak memegang kendali kekuasaan di pemerintahan.

Keputusan akhir akan menunggu keputusan Raja Malaysia saat ini, Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah yang diberikan kuasa oleh konstitusi Malaysia untuk menunjuk salah satu anggota parlemen saat ini untuk menduduki kursi Perdana Menteri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun