Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Teladan dari Jusuf Hamka, Berbagi di Masa Pandemi di Tengah Ironi Sejumlah Pejabat dan Pengusaha yang Nirempati

18 Juli 2021   07:10 Diperbarui: 18 Juli 2021   07:11 1409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografis Juliari Batubara yang Terjerat Kasus Korupsi Bansos. Sumber: inews.com

Sejatinya Jusuf Hamka bukan kali ini saja berbagi dengan sesama, sudah banyak sekali program dan kegiatan kemanusiaan yang dia lakukan bahkan ketika masih menjadi seorang yang susah bahkan membutuhkan bantuan.

Warung Nasi Podjok Halal Jusuf Hamka Bekerjasama dengan Salah Satu Donatur. Sumber: instagram @jusufhamka
Warung Nasi Podjok Halal Jusuf Hamka Bekerjasama dengan Salah Satu Donatur. Sumber: instagram @jusufhamka
Jusuf Hamka diketahui menjadi inisiator sekaligus penyandang dana utama kegiatan Warung Nasi Kuning Podjok Halal, warung nasi tiga ribu rupiah untuk semua kalangan, di mana dia menjual nasi kuning yang mengenyangkan dengan berbagai lauk dan penyerta lainnya dengan harga sangat murah Rp3.000 saja per porsinya.

Lapak jualan ini biasa dia buka di berbagai lokasi di seantero Jakarta setiap Jumat-nya. Semua orang baik pedagang asongan, pengendara ojek online, ataupun pengunjung masjid dan masyarakat umum bisa menikmati nasi kuning ini hanya dengan seharga tiga ribu rupiah saja bahkan gratis untuk orang-orang yang benar-benar membutuhkan, sisa biaya dia dan para donator lainnya yang menanggung.

Mengapa harus ada yang tetap berbayar? Karena Jusuf Hamka ingin memanusiakan manusia lainnya menjaga kehormatan mereka meski di tengah kesulitan dengan memurahkan harga tersebut yang siapa tahu bisa dimanfaatkan untuk pembukaan dapur nais kuning selanjutnya.

Masjid Babah Alun. Sumber: libassonline.com
Masjid Babah Alun. Sumber: libassonline.com
Selain dapur nasi kuning, Jusuf Hamka juga terkenal karena telah membangun sejumlah masjid dengan dana pribadinya di berbagai lokasi di Jakarta khususnya bahkan sampai Kalimantan Timur, tanah kelahirannya. Masjid paling terkenal dengan arsitektur khas Tiongkok adalah Masjid Babah Alun Desari di sekitaran pinggir Jalan Tol Depok-Antasari (Desari).

Dia juga kerap membagikan angpao dan sejumlah bantuan kepada masyarakat sekitar masjid ketika hari raya islam tiba semisal Idul Fitri.

Tidak hanya kepada manusia teladan berbaginya Jusuf Hamka pun sampai kepada para burung ynag mungkin karena proses migrasi tetiba saja bertengger dan mampir ke pekarangan rumahnya. Beliau bercerita di instagramnya bahwa orang rumahnya cukup kesal dibuatnya karena burung-burung ini membuang air sembarang di dekat kolam rumahnya sehingga harus berulang kali dibersihkan.

Bukannya mah mengusir burung-burung warna warni tersebut, justru Jusuf Hamka memberri makan mereka dengan berprinsip mungkin sudah jalannya dari Allah swt bahwa burung-burung tersebut mampir ke rumahnya untuk sekadar besitirahta dan menumpang makan.

Sungguh sebuah teladan yang patut dicontoh.

Kontras dengan Tindakan Aji Mumpung dan Nirempati Sejumlah Oknum Pejabat dan Pengusaha

Infografis Juliari Batubara yang Terjerat Kasus Korupsi Bansos. Sumber: inews.com
Infografis Juliari Batubara yang Terjerat Kasus Korupsi Bansos. Sumber: inews.com
Kita tentu belajar bahwa pendekatan yang humanis, memanusiakan manusia sangat perlu dilakukan di masa sulit seperti saat ini. Apalagi mengingat para pedagang kecil tersebut sungguh sudah seperti jatuh tertimpa tangga, sudah omzet mereka turun drastis dilalah sekarang pun harus membatasi jam berdagangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun